Monday, 10 June 2013

Menjadi Mahasiswa : Gado-Gado Jakarta



Cukup lama juga ya, blog ini vakum: 2 bulan loh!! Maklum, kesibukan yang amat sangat. Pindah dari warga Pekanbaru menjada warga Jakarta (lagi), yang statusnya menjadi mahasiswa PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad). Menjenguk si kecil  Almandaffa yang sementara tinggal di Magelang bersama kakek neneknya. ^^,

Di awal sebulan, berasa berat memang. Capek di jalan. Sampe sekarang juga masih capek sih, cuma jangan dirasakan aja, dan berusaha untuk tidak mengeluh. ^^, Kuliah Selasa-Jumat, kemudian Jumat sorenya sampai Ahad ke Magelang. Dapat dibayangkan, naik bus jaman sekarang waktunya sangat susah diprediksi, akibat kemacetan yang parah di sepanjang jalan. Alternatif kereta pun, semankin nyaman NAMUN semakin sulit mendapatkan tiketnya, selalu kehabisan :( Nasib,hahaha..

Selama sebulanan menjadi mahasiswa. Jujur, rasanya sangat beragam: kayak Gado Gado. Senang, sedih sekaligus bergairah.

Senang, pastinya. Awal sih agak susah menerima, karena memang saya kurang interest untuk belajar lagi, mengenai akuntansi. Haha.. momok banget yaakk?? Tapi lama kelamaan, saya menjadi cukup enjoy. Dan ternyata, menjadi mahasiswa itu enak, lebih enak dibanding bekerja!!! Apalagi, masih disupply sama gaji, meski dipotong tunjangannya.. =D

First, saya dapat merasakan kebebasan berpikir. Awal memang berat karena otak yang sudah beku dipaksa berpikir sampai mendidih. Tapi dua minggu berjalan, ajaibnya otak saya dapat menyesuaikan diri, hahaha.. dan disini saya bebas mengekspresikan semua pemikiran dan ide, mengkritisi instansi atau masalah apalah, mengkaji suatu ilmu/permasalahan, tak sebebas dulu ketika bekerja. Persoalan yang berkutat itu melulu. Now, i said, (finally) i have a passion in here... :’) n im trying to love accountancy things.. Bismillah... =)

Lanjut, bertemu dosen2 yang wow pemikirannya, wow ilmunya,.. Harus disedot, agar gelas yang kosong ini terisi penuh. Sayangnya, karena STAN masih di bawah Kemenkeu, bukan Kemendiknas, jadi dosen2 Widyaiswara STAN tak punya ijin Dikti. Padahal dari segi kualitas?? Ciamiikkk.... (Dosen sekarang Insya Allah berkualitas semua, dosen yang gak capable udah “dibuang”..) 

Dan memang, D4 kali ini janganlah dibandingkan dengan pendidikan D3 dulu. Jauh pake banget!! Sekarang dosen murni hanya fasilitator. Kita “dipaksa” untuk terus berpikir, menganalisis sendiri, dan merumuskannya. Sehingga sudah lumrah, tiap hari kami selalu mengerjakan paper atau presentasi. Hahaa.. *mabookk... Kadang memang kewalahan, mengingat wiken sama sekali tak pernah menyentuh materi kuliah, waktuku hanya untuk Almandaffa tercinta. Ciiee..

Terus, bertemu teman2 yang juga menyenangkan. Dari seluruh pelosok nusantara. Aceh sampai Merauke. Feels younger aja, hahaha.. Berasa menjadi mahasiswa lagi, berasa berjiwa muda lagi.. XD Dan memang beda ya, bekerja kita update info tentang kantor, pajak, pajak, dan pajak. Wkwkwk.. kalau kuliah, rasanya seperti membuka mata, tau banyak info, mulai dari lagu, gadget, berita terkini, masalah2 dunia, dan (lagi-lagi) kami berdiskusi banyak hal tentang hal tersebut. Juga selalu merencanakan bermain: yg ke mall, bioskop, jogging, renang, badminton, banyak deh kegiatannya. So excited!

Tapi, ada juga sih rasa sedihnya. Kadang, dalam kesendirian tengah malam, ketika sujud pun, selalu mengalir bulir air mata. Ya, seorang ibu sangat hampa hidupnya ketika jauh dari anaknya. Okelah, jauh dari suami bisa survive. Tapi jauh dr anak? Waahh,, T.T Selama ini, semua “kendala” itu (berusaha untuk) saya ubah menjadi motivasi dan pelecut belajar disini. Supaya waktuku di sini tak ku sia-siakan, karena ketika saya di Jakarta, saya telah menelantarkan anak. Almandaffa. Maaf ya sayank.. :’( 

Tapi bismillah, saya selalu optimis akan ada kemudahan untuk membawa serta Almandaffa ke Jakarta. Plan A : Lutfi –adik ipar- mendaftar USM STAN tahun ini, semoga diterima. Jadi bisa deh, kontrak rumah, merawat Almandaffa ditemani Lutfi. Plan B : Menunggu pendaftaran D4, ayah lulus menjadi mahasiswa D4. Kami serumah, merawat Almandaffa bareng, Ayah-Bunda-Daffa-Lutfi. Aahh,,sangat menyenangkan membayangkannya. Bantu doain ya temen, agar Plan A dan Plan B terwujud.. ^___^

Sedih yang lain, hehehe, tunjangan dipotong.. Cukup berasaaa.. Hahaha,, Cukup kerasa dipotong sepertiga dari gaji semula. Terlebih ketika jauh2an gini, biaya membengkak: kontrak 2 rumah (Jakarta-Pekanbaru), biaya transportasi (Jakarta-Magelang dan Pekanbariu-Jakarta/Magelang). Ditambah membantu biaya hidup keluarga Yogyakarta dan Magelang. Tapi kalau masalah keuangan sih, saya tak pernah risau sih. Hehehe.. Insya Allah, akan dicukupkan Allah. Yang penting, harta yang kita terima dari jalan yang halal. Agar nantinya barokah. Rumus matematika Allah itu unik dan magic. :D

Yang ini, juga bikin sedih. Memang, dosen Widyaiswara juga merangkap jadi dosen pusdiklat, atau konseling/pemateri suatu kajian di daerah. Super sibuk. Jadi ya, anekdot ketika D3 dulu masih berlaku sampai sekarang: STAN selalu lekat akan ketidakpastian. Yup, sering ada dosen yg berhalangan, akibatnya ngutang banyak makul. Jadinya, mengganggu jadwal saia ketemu Daffa, selalu harap cemas wiken ada kuliah tidak. :’( Plus, bakal repot dan jadwal kuliah padat ketika mendekati ujian, karena STAN mensyaratkan, satu makul harus ada 8 kali pertemuan. Hadeehh,, Mahasiswa memang tak punya pilihan lain dalam hal ini.

Yupp, segini dulu intermezo saya, trit pertama saya sebagai mahasiswa. Lebay. Hahaha.. Inipun ditulis, sebagai selingan belajar intermediate accounting, karena sudah desperate untuk memahaminya. Anyone can help me to learn intermediate?? Ahhahaaa,, mumet cyiinnntt..... >.<

2 comments:

nisrinaratna said...

intermediate?kayak pernah denger

semangat anaa!!silakan menikmati sajian akuntansi..hoho

aNNas said...

yee,,,kamu mah melupakan cinta lama fa.. :p

intermediate, financial management, acconting information system, cost accounting, advance accounting,all bout auditing,,

waaaooww...they are look so delicious!!! (*.*)

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...