Bismillah...
Semoga pilihan kami, keputusan kami,, adalah yang terbaik buat kami..
Kegalauan dan kebimbangan saia, semoga hanya karena saia masih menimbang2, masih memantapkan hati..
Ada seribu jalan ke Roma katanya.. maka ada seribu cara untuk menghindarkan kuman penyakit dari lingkungan kami..
Diantaranya, gaya hidup sehat, nutrisi, asupan gizi, lingkungan yang sehat pula..
Ada banyak ijtihad, ijma dan fatwa para ulama tentang kehalalannya..
Tapi untuk satu ini, saya pilih yang agak ekstrimis.. :P
Karena pengetahuan saia tentang hal tersebut benar2 tipis..
Dan saya benar2 khawatir jika –sengaja– memasukkan barang haram ke tubuh anak.. “Setiap daging yg ditumbuhkan dari barang (makanan) yg haram,, maka api neraka lebih tepat sbg tempatnya.. (lebih berhak membakar atas daging itu)” *HR. AT-Tirmidzi dari Ka’ab bin Ajrah
Dan saia ada keraguan pula dalam halal-haramnya.. *banyak informasi pro-kontra yang membuat saia benar2 galau untuk memilih, maka saia menjauhi saja perkara yang meragukan, sesuai hadist ini.
فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ، اِسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ، أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمَى، أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ
[Maka barangsiapa yang menjaga (dirinya) dari syubhat, ia telah berlepas diri (demi keselamatan) agama dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang terjerumus ke dalam syubhat, ia pun terjerumus ke dalam (hal-hal yang) haram. Bagaikan seorang penggembala yang menggembalakan hewan ternaknya di sekitar kawasan terlarang, maka hampir-hampir (dikhawatirkan) akan memasukinya. Ketahuilah, sesungguhnya setiap penguasa (raja) memiliki kawasan terlarang. Ketahuilah, sesungguhnya kawasan terlarang Allah adalah hal-hal yang diharamkanNya]
*******
2 comments:
Wah topik abot ki Na.. Pro-kontra ini juga meresahkan aku & temen2 lain sesama muslim yang memiliki latar belakang medis. Aku pribadi berpendapat ke arah pro vaksin & imunisasi.
Selama koass, di lapangan aku masih nemuin kasus2 anak sakit berat & permanen yg setelah ditanya pada orangtuanya riwayat imunisasinya gak ada. Kasian banget anak2 itu. Aku miris, tapi masih bisa maklum karena orangtua di kasus2 itu kurang berpendidikan. Mereka jg sgt menyesal stlh dikasih tau kalo sakit anaknya sbnrnya bisa dicegah dg imunisasi (kami ngasih info itu supaya anak2 mereka selanjutnya gak mengalami mslh serupa). Tapi akhir2 ini justru para orangtua yang berlatar pendidikan tinggi yang gencar menolak imunisasi. Jujur itu membuat saya prihatin (SBY mode:on. hehe). Dari ilmu dan pengalaman medis yg kudapat, aku mendukung imunisasi & vaksinasi. Karena beberapa penyakit parah seperti meningitis, polio dan hepatitis B emang belum ada obat definitifnya kalo penyakitnya dah terjadi. Satu2nya jalan dari segi medis adalah dg mencegahnya melalui imunisasi & vaksinasi. Dari sisi fikih, aku mengikuti pendapat bahwa vaksin itu mubah. Karena enzim babi itu hanya sebagai katalisator saja, bukan bahan dasarnya. Setelah dicuci dan dimurnikan dan jadi berwujud vaksin, enzim tersebut tak terdeteksi lagi. Barang najis/haram yg berubah sifat dan nama setelah dimurnikan (istihalah) atau dicampur dg barang suci yg jauh lbh byk (istihlak) akan menjadi suci & halal. Jika masih ada yg berpendapat haram, maka ada dalil bahwa dalam kondisi darurat, sesuatu yg dilarang itu jadi dibolehkan. Menurutku gitu sih.
Kalo blm puas monggo dipelajari sendiri, ini ada link artikel bagus, cuma satu tapi oke dan lengkap dari sisi medis maupun fikih
http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pro-kontra-hukum-imunisasi-dan-vaksinasi.html
Yg nulis seorang dokter muslim, kakak kelas ku yg pengalaman medis dan pemahaman agamanya jauh melebihiku.
Pendapat akhir tetep terserah anda. Emang bener kalo kita jadi susah menentukan sikap tentang suatu pro-kontra. Aku juga sering bingung apalagi jika masalahnya berkaitan dg agama dan diluar bidang ilmuku. Yg di ilmu medis aja msh byk kontroversi. Tambah lg jmn skrg media informasi terbuka sangat luas shg kita bisa mudah terpengaruh tulisan2 bernada provokatif yg belum tentu benar dasar ilmu serta buktinya. Harus ttp cermat & cerdas. Wallahu'alam.
wahahahaa,,makasih banget suci, udah mau kasih pendapat.. ^^
well, whatever it is, i've to believe my desicion, hope it's the best for Daffa.. :) Amin. *stop.disguise.it
Post a Comment