Thursday, 19 January 2012

Surat Cinta Untuk Para Perokok


**Preambule: Ya, Rokok. Sedari kecil, saya tak pernah berdamai dengan barang ini. Bapak saya, yang merokok hanya sebulan sekali pun, sering saya minta untuk ke luar rumah/halaman, jika ingin merokok. Tak peduli itu malam hari. Padahal saat itu, saya masih menginjak sekitar umur 5-6 tahun. Tapi, saya susah untuk toleran dengan orang yang merokok di dekat saya atau di tempat umum, meski itu Bapak saya. Jika diminta untuk mematikan rokok tidak mau, saya lebih memilih untuk menjauhinya...**
Lihat pula link youtube berikut ini..: http://www.youtube.com/watch?v=DiyWK3fzTpA&feature=share

Dear, all smokers,....
Saya tahu, itu hak Anda jika ingin merokok. Hak Anda, ketika ingin membuang penat; mencari inspirasi; mengeluh pada kehidupan; sudah addicted; atau alasan apapun yang akan Anda kemukakan. Tapi, hak kami pula, para non smokers, untuk dapat menghirup udara bebas yang dianugerahkan oleh Allah, TANPA kabut asap rokok. Hak kami pula lah, yang telah berusaha menjaga kesehatan kami, tanpa mau menyentuh rokok yang lebih banyak mudharatnya, ketimbang manfaatnya *IMHO, n I think everybody agree. Maybe. :p
Dear all smokers,....
Saia juga tahu, Anda semua juga pasti hafal di luar kepala tulisan peringatan di bungkus rokok itu. Peringatan: Rokok dapat menyebabkan bla.. bla.. bla.. *Anda semua pasti bisa melanjutkan sisa kalimatnya. : ) Tapi, Anda semua hanya hafal, namun tak meresapi kalimat tersebut. Ah, sekarang saya sehat tuh; Paling besok kalo sudah 50 tahun ke atas; Toh, ga semua kan? Paling hanya 2% dari para perokok; dan banyak jawaban/alasan Anda semua. Oke lah. Tapi bagaimana jika 2% itu adalah Anda? Bagaimana jika justru orang terdekat-tersayang Anda, yang justru terkena penyakit itu? Karena menjadi perokok pasif, dari tiap batang yang Anda hisap!!
Dear all smokers,....
Anda tahu? Berapa jumlah pengeluaran hanya untuk rokok? Anggaplah, sehari 3 rokok; dengan sebungkus rokok Rp 8.000; Sebulan mencapai Rp 60.000. Setahun menjadi Rp 720.000. Banyak bukan? Alangkah lebih baik, uang tsb dialokasikan ke pengeluaran yang lebih penting. Lebih barokah. Seperti shodaqoh, misal. Tidak hanya dibakar, hilang begitu saja. Tahukah Anda? Andai uang tersebut ditabung,,maka 18 tahun kemudian, bisa mencapai sekitar Rp 25juta. Wow sekali bukan? Itu jika sehari 3 batang rokok. Jika lebihh??? : ) **Its the miracle of compounding interest,guys! Well, atau ‘bagi hasil berlapis’, dalam bank syariah. *Bikin istilah sendiri :P
Dear all smokers,....
Anda tahu “KENTUT”? Kentut itu adalah udara yang keluar dari pantat, kadang berbunyi kadang tidak, kadang berbau kadang tidak. :D Lihatlah di tempat umum. Orang-orang justru lebih memberikan ‘sanksi sosial’ kepada para tukang-kentut-yang-kelepasan-kentut-di-depan-umum, dibandingkan orang-orang yang merokok di depan umum!!! Padahal, kentut itu sehat dan tak merugikan orang lain –kecuali yang berbau mungkin :p – . Tapi rokok?? Ada sedikitnya 250 zat berbahaya dan 50 diantaranya menyebabkan kanker. So, kenapa kita2 semua lebih ‘menghormati’ orang yang merokok sembarangan, dibanding orang yang kentut sembarangan??? :P **Mindset kita sudah salah kaprah.. ^^
Dear all smokers,....
I know its hard for you, especially to the addicted one; to avoid to smoke! Saya tahu, butuh perjuangan yang berat. Namun, semuanya akan terasa lebih mudah, asalkan ada: NIAT. Niat untuk kualitas hidup lebih baik. Niat tulus untuk keluarga tercinta. Niat mengeluarkan uang untuk tujuan yang lebih penting dan barokah. Dan semuanya kembali ke diri Anda. **Kakak ipar saya, dulu pecandu rokok. Alhamdulillah, berniat berhenti merokok, demi calon istri, dan keluarganya. Dan sekarang? Say NO to cigarrette! :thumbup! Dia bisa. Kenapa kita tidak??**
Jangan sampai, Anda dan orang2 tersayang, terkena dampak negatif dari rokok. Jangan sampai kita semua, terjerat asap yang membius, dan pelan-pelan membawa kita menuju titik akhir kehidupan. Please, live wisely, for the better life. You and me.

**Special Dedicated to:
Noor Atika Hasanah (29 tahun); seorang perokok pasif yang divonis terkena Bronchopneumonia Duplex. Rest in peace. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya. http://us.health.detik.com/read/2010/12/30/163822/1536216/763/tika-gadis-manis-yang-meninggal-karena-jadi-perokok-pasif

2 comments:

Romance Dawn said...

kata orang, perokok itu sebenarnya lemah
mereka butuh rokok dupaya otaknya bekerja
mereka butuh rokok untuk melepaskan penat
mereka butuh rokok untuk pelarian dari masalah
:D

aNNas said...

hehehe..bener juga.. ^^
*sebuah legitimasi diri para perokok.. :)

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...