Saturday 19 January 2013

Teruntuk Bapakku Tersayang..


Papi. Begitu namanya ku panggil. Betapa kedekatan kami sangat lekat layaknya sahabat. Semenjak kecil, beliau memang memanjakan saia dan sangat sabar menghadapi polah tingkah saya yang memang susah. Ketika Ibu sudah habis kesabaran, marah2 dan tak mau lagi mengurusi saia, Papi dengan sabar terus merawat saya. Mungkin karena itulah yang membuat kami dekat.
Pun sampai saia menginjak dewasa, Beliau selalu hadir dalam setiap momen spesial. Sampai2 teman SMP/SMA saya, mengeluarkan candaan/anekdot: “Ana tuh pacarannya sama Bapaknya!”. Karena memang di saat usia tersebut orang2 lg pada asik pacaran atau bermain dengan teman sekolahnya, saya justru kalau jalan2 malah sama Bapak. Antar jemput ke sekolah (pas SMA), sama Bapak. Lihat pameran seni, sama Bapak. Berwisata jalan2, sama Bapak. Berdua terus deh. Sampai2 semua teman SMP/SMA kenal sama Papi. Ada enaknya juga sih. Kalau sudah dijemput Papi, teman2 langsung cari saya dan kasih tahu: “Ana, udah dijemput tuh!!” Hehehe... :p
Karna mungkin, selera dan sifat kami sama. Sama2 nyentrik. Suka jalan2. Tidak reaktif; sabar; tidak suka ada orang marah/emosi; suka mengalah/cari solusi/jalan tengah. Jadilah. Ketika Ibu saia dulu marah2 sama kakak, kami berdua lebih memilih pergi main keluar dibanding melihat prahara dan piring terbang. Hahaha.. Setelah adem emosi berkurang, baru kami berusaha mendamaikan. Alhamdulillah juga, saia termasuk anak baik, hampir gak pernah dimarahi Ibu Bapak; tak seperti kakak2 sayah. *Seinget saya, baru sekali. Waktu itu saya SMP, sepulang sekolah langsung main naik sepeda ke Imogiri bareng teman2 sampai sore dan tak mengabari; pulang2 baju basah kehujanan sambil naik sepeda.
Pertama Kalinya Belikan Kue Milad buat Papi.. Ckckck..
Alhamdulillah pula, di bulan Januari ini, Beliau telah pensiun tak lagi bekerja. Menikmati waktu luangnya di rumah sambil silaturahim ke tetangga/saudara. Sesekali masih pergi ke sekolah2 untuk mengurus pensiunnya, sambil silaturahim juga. Berusaha lebih meluangkan waktu di masyarakat. Memberikan lebih banyak manfaat di lingkungan, yang dulu agak terbagi karena urusan kantor.
Meski saya posisinya jauh dari keluarga di Yogyakarta, hubungan kami masih dekat. SMSan gag jelas sama Bapak, kadang telpon rumah juga. Di tangga 12 Januari ini, Beliau ulang tahun, kami pun ingin memberikan kejutan untuk Beliau.  Setelah kemarin pas Hari Ibu, memberikan kado Happycall, sekarang tak mau kalah donk. *Oke, niatnya mau kasih kado pas Ibu ulang tahun, tapi pas itu super sibuk dan terlupa,hihihi... 
Untungnya, Allah masih memberikan kemudahan. Saya baru bisa mencari “kado” tanggal 11 Januari. Sorry, I was soo,, busy at the office.. >.< Mengontak beberapa toko kue, akhirnya dapat harga yang pas dan rasional. *Ada beberapan yang memasang harga ‘gila’ dan ongkir yang mahal.. >.< Saya request pula untuk delivery ke rumah Minggiran; untuk Bapak sekeluarga. Andai yaa,,andaaii.. saat itu saya bisa di tengah2 keluarga. Rindu rasanya. Harus bersabar hingga Idul Fitri nanti. Semoga kami semua masih dipanjangkan umurnya. :’)
Kado ini hanya setitik dari rasa sayangku padamu. Love You so, Mom n Dad. Sampai speechless mau mengutarakan rasa sayangnya.. ^^ Semoga Bapak dan Ibu selalu dipanjangkan umurnya; dilimpahkan kesehatan, kedamaian, keberkahan dan kebahagiaan di sisa hidupnya. Wanna be Ur lovely n the best daughter. Semoga bisa selalu mjd anak yang baik dan berbakti buat kalian. Ayah dan Ibu.
Pas Pemotongan Kue, Bapak Ibu plus Ponakan.. =)

2 comments:

ayu said...

inget dulu dek ana dikunjungin papinya di manna
keliatan dekeeet bgt
^^

aNNas said...

hehehehe.. iya e mbak,,
pas itu mmg Bapak kliatan berat bgt melepas anaknya ini merantau ke jakarta..
Pun sama, ketika saia meminta diri utk menikah sama Ayah Annas.. :)
Seakan ada penolakan dr diri Bapak, bahwa sudah saatnya anaknya ini mandiri berumah tangga.. :')
*nulise karo mbrambangi iki mbak, hahaha, cengeng.. >.<

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...