Tuesday, 18 September 2012

September and Eleven: What a Great Show!!

-->
Berfoto dg Latar Belakang Stadion Utama Riau

Iya. September. Sebelas. Seminggu lalu. Pekanbaru.
Nah, dari semua clue n gambar di atas, buat yang sering up date berita (mungkin) tahu ya, apa yang saia maksud. Yuppy. September eleven is the opening ceremony of PON whic is held in Pekanbaru. Dan kami ikut menyemarakkannya. ^____^  Maklum, saia heboh, karna jarang2 ada ‘festival’ di Pekanbaru yang sarat artistik dan seni kayak di Jogja. Kangen euy. *Well, pernah ada sih sekali event indor saat awal2 kami tinggal di sini, tp tentang seni tari Sumatera Utara githu, saat itu saia masih belum ‘klik’ sama adatnya, hehee,, masih penyesuaian kali ya.. But tetep ya, saia suka sama semua kesenian n seluruh Indonesia, yg kontemporer sekalipun.. *Meski kadang ada banyak yang sulit Na cerna maknanya,,hehee..tp tetap bisa menikmatinya.. :)
PON yang ke XVIII ini memang diselenggarakan di Pekanbaru. And Luckily, we’re live in Pekanbaru. Benar2 momen yang spesial dan langka. Belum tentu di lain hari kami bisa ikut berpartisipasi. *Nasib mutasi yang selalu menghantui.. :p Akhirnya, kami *Ehm, saya sih, Ayahnya mah cuek2 aja.. :p selalu mengikuti  setiap perkembangannya. Dan kemarin kami ikut menyemarakkan acara pembukaan yang WOW banget. That nite was soo greatt..!! Thumbs up buat penyelenggara pembukaannya.
Daffa Takjub Melihat Pertunjukannya.. :)
Oke, acara pembukaan terdiri dari dua frame acara: free-show n main-show. Free show mulai dari pukul 4 sore, hiburan2nya lumayan bagus, relaks n fun dengan MC Indra Bekty n Asty Ananta. Sedang main-show nya dimulai pukul 7.30 malam, live in TV (RCTI n TVRI) plus dihadiri Pak Presiden SBY. Nah, acara ini diselenggarakan di Stadion Utama, yang jaraknya cuma selemparan batu sama kantor kami. Hahahaa.. So Lucky we were.. ^__^ Akhirnya, kami menonton kesana hanya jalan kaki sambil menikmati sore. Benar2 bangunannya baguss deh, dengan pengerjaannya yang diburu waktu, memang lumayan hasilnya. Dan megah. Meski sebagian kecil ada beberapa yang belum sepenuhnya selesai: pemasangan konblok bata; penanaman rumput; pemasangan gapura; pengecetan beberapa spot. But overall, layak untuk dipuji. *Kita kesampingkan dulu venue cabor; kasus korupsi n penyelewengannya ya, konteks saya  tentang progress pengerjaan gedung n persiapan opening ceremonynya aja.. :p
Kami datang ke Stadion Utama selepas pulang kerja, pukul 5 sore. Kayak di foto paling atas tuh, suasananya,, makin indah dengan latar belakang senja di sore hari. Saat itu, masih pertunjukan free-show berupa pertunjukan senam dan tari2an dari ratusan anak TK dan sanggar tari di Pekanbaru. Tak tanggung2, mereka latihan selama 6 bulan loh, untuk persiapan ini. Info ini dari beberapa pengisi acara yang saya ajak ngobrol. Ada pula atraksi terjun payung di beberapa spot stadium yang makin memeriahkan acara free-show.
Salah Satu Segmen Tariannya - Sory, foto jelek, cm bermodal camdig, ga punya DSLR :p
Saat memasuki acara main-show, kembali disajikan tarian Zapin khas Melayu dipadukan dengan tarian adat lain, seperti tarian Bali dan Papua, yang ditampilkan ribuan anak SMP, SMA dan budayawan Riau. Hmm,,mantapp... Lanjut, ada atraksi gelombang bono (olahraga terkenal di Teluk Bono di kabupaten Riau; salah satu tempat ‘surfing’ yang ekstrim di dunia) dari 1500-an pengisi acara sangat memberikan kesan memukau jutaan mata kala itu. Yang membuat saya makin kagum: atraksi cahayanya. Gak kalah sama atraksi cahaya di Sentosa Island, Singapore. :D Tak rugi deh menyempatkan datang ke sana. Daffa pun terlihat senang dan penasaran dengan semua di sekelilingnya. : )
Ketika Penyerahan Obor dr "Pangeran Tambusai"
Kemudian, ada defile dari seluruh kontingen. Para kontingen diperkenalkan dan diarak ke tengah lapangan, membuat tengah lapangan penuh lautan manusia.  Plus ada kata sambutan dari Gubernur Riau dan Presiden Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Sayangnya, ketika acara tersebut barisan para kontingen terlihat kurang respek dengan sambutannya. Dan memang sih, menurut saya sambutannya agak terlalu panjang dan bertele-tele. Jadi ya ada beberapa paskibra (pasukan pengibar bendera) yang jatuh pingsan. ^^ *kalau digabungkan sambutan Pak Gubri n Pak Presiden, bisa minimal 8 halaman folio lho..saia yg hobi mengarang pas ujian kuliah aja kalah.. :p  
Setelah itu, baru deh acara inti: Penyalaan Obor PON. Ditampilkan cantik seperti sebuah cerita: dengan dibawa kapal melewati gelombang bono, menuju sosok seseorang yang menaiki kuda putih *ceritanya itu Pangeran Tambusai, lalu ia dengan menaiki kudanya menuju podium obor, menyerahkan kepada Atlet asli Riau Cabang Bulutangkis yang menang saat PON pertama di Solo, 1952 waktu itu. *Saia lupa siapa namanya.. (-.-“)7 :garuk2kepala
Api PON sudah menyalaaa...
Dengan selesainya  acara tersebut, selesailah acara inti opening ceremony PON, dilanjutkan nyanyian merdu dari paara artis: Rossa, Judika, Ungu. Dan seperti biasanya, pasti ada salah satu lagu karangan SBY yang dinyanyikan, hehe.. :tepok jidat. Saat itu, saia bersiap untuk pulang. Selain karena sudah cukup malam (sekitar 9:30 pm) juga saia kurang tertarik dengan konser lagu artis *kecuali yg nyanyi Tompi; Sheila on 7; Michael Bubble; Jason Mraz; RHCP..siapa lagi ya..  hehehee.. Tapi ternyata keputusan itu sangatlah tepat.. *joget2. Karena tak berapa lama, keluarlah yang ditunggu2: Kembang Api Super Besar Super Keren. The coolest i’ve ever seen!! Dan itu Cuma bisa dilihat kalau keluar stadion, karena memang diluncurkan di luar stadion. Sangat terpukau dan menganga melihat keindahan kembang api yg super besar, sahut menyahut membentuk pola bunga dan ubur2.. (^o^)v Daffa agak ketakutan sih mendengar suaranya. Ia memejamkan mata, tapi sesekali melirik penasaran, cahaya apa itu, ada apa hingar bingar di luar sana.. ^^, What an amazing night!!
Sambil jalan pulang menuju kantor, saia berpikir: untuk pembukaan aja sangat mewah sekali, habis berapa miliar yah?? >.< Belum lagi pembangunan banyak venue yang tersebar di seputar Riau. Hmhmh.. semoga benar2 terasa manfaatnya, bangunan bisa digunakan untuk kemajuan olahraga daerah. Plus konstruksinya bagus, kuat. Jika tidak, sunggh mubadzir ya.. Dan akan lebih baik jika PON ditiadakan atau diselenggarakan di Jakarta saja, setidaknya menghemat sangat banyak dana. Mending disalurkan untuk pembangunan daerah tertinggal/perbatasan saja. : (
Ohh Daffa,, Bunda always admire of you....~ ~

Thursday, 13 September 2012

Daffa and TPA : Bitter and Sweet.. :')

-->
Senyum yang slalu membuat Bunda rindu.... ^^

Sudah lima  bulan berjalan, Daffa ‘sekolah’ di TPA Golden Sun. Pada awalnya memang Bunda galau. Namun alhamdulillah, dalam perjalanannya banyak kemudahan yang kami rasakan.  Dan berjalannya waktu, justru kami menikmati dan cukup nyaman dengan penitipan tersebut, meski bagaimanapun ada juga kelemahan/kekurangannya. Masalahnya, mencari asisten di sini juga cukup sulit. Banyak pengalaman dari teman2 pegawai yang banyak banget masalah dengan asistennya. Entah yang kabur, gak niat kerja, mencuri, kurang telaten, agen pembantu yang nakal, ringan tangan, gak betah terus minta dipulangkan dan cerita lainnya, membuat kami sangat selektif sekali, yang berujung menahan diri untuk mencari asisten yang tidak kami kenal background keluarga dan kesehariannya. Jadilah sampai sekarang Daffa masih sekolah, setelah 2 kali libur ke Jogja tak kunjung mendapatkan asisten yang pas.  : (
Anyway, Bunda udah gak sesedih itu sih. Karena kami melihat dari berbagai sisi, bahwa penitipan mungkin lebih baik untuk Daffa saat ini, insya Allah. Ada bermacam pertimbangan dan kelebihan dari menyekolahkan anak di TPA.. Ini diantaranya (dari pengalaman kami yaa..)
Satu, ya karena kami belum berjodoh ketemu asisten yang pas. Plus, sama sekali tak punya sodara di sini *Nasib perantau jauh euy.. Mbah2nya Daffa pun masih kerja semua,,hihi..            Jadi andai Mbahnya Daffa mau ikut kesini –someday, maybe – saya tetap harus mencari asisten. Lagipula gak tega, masak orang tua suruh jagain anak kita.. Bapak ibu juga sakit pinggangnya.. sudah tua, lebih baik menikmati pertumbuhan cucunya tercinta dengan sesekali bermain bareng anak kita. Untuk menjaga anak, tetap ditangani asisten. Tak terlalu capek dan pastinya tetap hepi :D. So its the last choice we have.. *Mengesampingkan pilihan anak dibawa ke kantor yaa.. hihiii.... #Minta ditimpuk atasan.. :p
Dua, Lokasi TPA yang strategis membuat kami tentram untuk menitipkan Daffa ke sana. Dengan jaraknya hanya 2 menit naik motor dari kantor, atau 3 menit naik motor dari rumah, memungkinkan kami untuk bisa sering menjenguk dan mengontrolnya. Setelah mengantar Daffa ke TPA, Bunda pun juga menyempatkan untuk menyuapi sarapan pagi dan mengajak bermain sebentar. Saat istirahatpun main kesana, selama minimal satu jam. Seakan TPA menjadi rumah kedua kami yang sering kami singgahi. :’)
Sok Bergaya Foto Model saat Bermain Sama Ayah
Tiga, Sarana dan fasilitas bermain di TPA tersebut sangat banyak dan bervariasi. Memang , tak semua TPA mempunyai mainan dan fasilitas yang lengkap. Untungnya TPA pilihan kami ada.. mulai dari aneka softbook thether, mobil2an/truk, stroller, mobil yg bisa dinaiki, ayunan, kereta api, cubes, box bayi, bouncer, baby run, ahh pokoknya mainan terkini yg merangsang pertumbuhan perkembangan bayi deh.. Edukatif plus bermerk, mahal pastinya.. ^^, Plus halamannya luas dan berpagar, jadi tetap aman jika bermain di sekitar halamannya yang berumput hijau segar.
Untuk yang satu ini, Daffa sangat suka sekali. Maklum, dia termasuk yang suka mengexplore dan utak atik mainan. Serius gitu mukanya. Rasa ingin tahunya besar sekali, kayak ibunya.. :D Dan alhamdulillah, perkembangan otaknya termasuk sangat cepat untuk seumurannya, meski sampai umur 11bulan ini masih belum mau berdiri sendiri, harus dipegangi. ^^, *Beneran mirip banget kayak ibunya yg agak penakut n was2.. :p Dengan mainan yang buanyak disana, rasanya tidak pernah bosan. Hehee,, di rumah mainan terbatas memang dan seadanya.. : )
Empat, mengenal baik pengasuh2 dan kepala sekolahnya di TPA. Pada awalnya, memang hanya kenal nama saja. Tapi karena sering menjenguk sambil bercerita, makin lama dekatlah kami. Dan kenal baik dengan pengasuhnya, bagaimana cara merawat anak kecil, dll. Semakin kami tahu, semakin kami merasa aman untuk menitipkan ke TPA ini. Insya Allah amanah. Lagipula ketika ada kejadian apa saja, pengasuhnya selalu melaporkan ke kami saat menjenguknya. Atau ada kejadian luar biasa, misal jatuh/demam tinggi, langsung ditelepon agar orang tua bisa segera menangani lebih lanjut. Semoga untuk yang terakhir ini, Daffa tak pernah ada panggilan telepon. : )
Lima, kebersihan tempat dan anak2 yang diasuh. Yup, karena dua hal ini bisa menjadi faktor acuan, apakah TPA tersebut sehat untuk ditinggali atau tidak. Untuk kebersihan, saya sudah tidak meragukan. Begitupun penanganan anaknya. Ada ya, TPA pegawai kami yang beda tempat, dapurnya cukup kotor dan bau. #no offense. Halaman penuh sampah berserakan. Memandikan anak2 pun berbarengan, telanjang semua, terus antri satu per satu untuk diguyur dengan segayung air. #miris. Oke, saya termasuk orang yang sangat sensitif dengan kebersihan. Dan langsung ilfil untuk yang satu ini. Bagaimanapun sedari dini, kita mengajarkan agar anak menjaga auratnya, meski saat mandi sekalipun. : )
Untuk anak2 yang diasuh, cukup bersihlah. Karena notabene, orang tua mereka para pekerja swasta dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Juga memperhatikan kebersihan anaknya. Kadang terbersit pikiran juga, kenapa ya kok mereka lebih memilih menitipkan anaknya, alih2 mencari pengasuh? Atau mungkin, kasusnya seperti kami. Who knows.. ^^
Enam, sebagai sarana kemandirian dan pergaulan anak. Mungkin kurang tepat juga ya, untuk alasan ini. Secara, Daffa masih berumur 11 bulan. Alasan ini akan lebih tepat saya bilang ini, jika si anak mencapai umur 2 tahun ke atas. Dimana anak mulai paham akan pergaulan, orang asing dan mulai belajar mandiri, baik dari makan sendiri, pakai baju dll. ^^
Tapi bagaimanapun dari semua kelebihan yang saya utarakan, tetap ada kekurangannya. Karena bagaimanapun, seorang anak akan lebih baik, jika diasuh oleh orang tuanya sendiri, yang menyayanginya sepenuh hati. Hehee... Kurang lebih, ini sedikit kekuranganyang mengganjal di kami, ketika ‘menyekolahkan’ Daffa di TPA. >.<
Daffa lagi latihan jalan di TPAnya.. :)
Satu, mudah tertular virus penyakit dari anak lain. Memang, ini suatu risiko yang harus diambil ketika anak kecil bercampur dengan banyak anak lain, sering diajak pergi atau di tengah keramaian manusia. Hahaa... Daffa pun juga seperti itu, beberapa kali tertular pilek dari anak lain. Tapi kami memang lebih mengutamakan pengobatan kekebalan dan home treatment, dan jika kepepet baru deh pakai obat. :p Jadi ya begitulah, kadang pengobatannya tak secepat seinstan jika minum obat. But its okay. Semoga sehat terus ya Nak, makan yang banyak jugaa.. ^^
Dua, karena waktu sepenuhnya di kantor dan di penitipan, plus Ayah kadang lembur pula. Alhasil rumah hanya sebagai tempat tidur dan istirahat. ^^ Kadang berantakan, plus agak kewalahan mengurus rumah, seperti mencuci baju, setrika, dll. :D Dan sering berharap, agar segera weekend, biar bisa segera beres2 rumah dan istirahat tentunya.. ^^ Beda halnya kan jika punya asisten di rumah, at least bisa bantuin nyapu ngepel, menjaga rumah tetap rapi.. : ) *Apalagi Daffa sekarang mainnya suka ngeberantakin n nglempar2 barang.. hihiii...jadi ruang tengah sering berserakan mainan deh..
Oya, apalagi kami tak memakai pampers, but clodi alias cloth diapers. Wuihh,,2hari gak nyuci tuh udah seember gede aja cuciannyaahhh.. Whuahh..tetap semangat!! Hahahaa.. #ketawa stres :p Tapi saya sungguh menikmatinya kok. Sesibuk dan secapek apapun. Beneran. Nikmat menjadi istri dan orang tua bisa melunturkan semua capek itu. ^.^
Saat Awal2 dulu Latian Berdiri
Tiga, ini juga dilemma bagi orang tua yang sama2 bekerja dan kadang ada tugas dinas keluar kota. Untungnya, sampai sekarang kami masih pelaksana yang slalu standby kantor. Jadi jarang pergi keluar kota dalam beberapa hari. Ada diklatpun, Bunda berusaha sebisa mungkin lokasinya di dalam kota, agar malam hari bisa tidur bareng Daffa. Tapi....hiks,, pertengahan September ini terpaksa meninggalkan Daffa 4hari lamanya.. >.< Tak tega sebenarnya,,menyerahkan Daffa ke Ayah, untuk mengurusi Daffa di malam hari. Ayah juga cukup grogi, bagaimana kasih susu Daffa, yang biasanya minum langsung dari Bunda dan tidur kemudiannnn.... *Semangat ya Ayahh.. muuaacchh... Bunda sesegera mungkin akan pulang, pastinya akan selalu merindukan kalian selama di sana.. :’)
Apalagi yaaa...sementara itu aja sih, aspek pertimbangan kami plus dan minusnya dengan menyekolahkan anak di TPA. Yang terbaik ialah, seorang anak dirawat di rumah, dengan Ibunya. Andai tak bisa, ya dirawat di rumah dengan saudara/asisten yang baik dan amanah. Jika tidak, mungkin ke TPA adalah pilihan terakhir. Dan cermatlah dalam memilih TPA buat si kecil. Pertimbangkan dalam segala aspek. Karena kita bakal menitipkan si kecil dalam waktu yang lama, sehari penuh, tanpa ada kita yang merawat/mengawasi. Kami saja, yang setiap istirahat selalu menjenguk, ketika pulangya kami jemput Daffa sudah menangis rindu akan kehadiran kami. :’) Ahh..Maafkan Bunda, Nak, masih banyak keterbatasan dalam merawatmu.

Daffa and TPA : Bitter and Sweet.. :')

-->
Senyum yang slalu membuat Bunda rindu.... ^^

Sudah lima  bulan berjalan, Daffa ‘sekolah’ di TPA Golden Sun. Pada awalnya memang Bunda galau. Namun alhamdulillah, dalam perjalanannya banyak kemudahan yang kami rasakan.  Dan berjalannya waktu, justru kami menikmati dan cukup nyaman dengan penitipan tersebut, meski bagaimanapun ada juga kelemahan/kekurangannya. Masalahnya, mencari asisten di sini juga cukup sulit. Banyak pengalaman dari teman2 pegawai yang banyak banget masalah dengan asistennya. Entah yang kabur, gak niat kerja, mencuri, kurang telaten, agen pembantu yang nakal, ringan tangan, gak betah terus minta dipulangkan dan cerita lainnya, membuat kami sangat selektif sekali, yang berujung menahan diri untuk mencari asisten yang tidak kami kenal background keluarga dan kesehariannya. Jadilah sampai sekarang Daffa masih sekolah, setelah 2 kali libur ke Jogja tak kunjung mendapatkan asisten yang pas.  : (
Anyway, Bunda udah gak sesedih itu sih. Karena kami melihat dari berbagai sisi, bahwa penitipan mungkin lebih baik untuk Daffa saat ini, insya Allah. Ada bermacam pertimbangan dan kelebihan dari menyekolahkan anak di TPA.. Ini diantaranya (dari pengalaman kami yaa..)
Satu, ya karena kami belum berjodoh ketemu asisten yang pas. Plus, sama sekali tak punya sodara di sini *Nasib perantau jauh euy.. Mbah2nya Daffa pun masih kerja semua,,hihi..            Jadi andai Mbahnya Daffa mau ikut kesini –someday, maybe – saya tetap harus mencari asisten. Lagipula gak tega, masak orang tua suruh jagain anak kita.. Bapak ibu juga sakit pinggangnya.. sudah tua, lebih baik menikmati pertumbuhan cucunya tercinta dengan sesekali bermain bareng anak kita. Untuk menjaga anak, tetap ditangani asisten. Tak terlalu capek dan pastinya tetap hepi :D. So its the last choice we have.. *Mengesampingkan pilihan anak dibawa ke kantor yaa.. hihiii.... #Minta ditimpuk atasan.. :p
Dua, Lokasi TPA yang strategis membuat kami tentram untuk menitipkan Daffa ke sana. Dengan jaraknya hanya 2 menit naik motor dari kantor, atau 3 menit naik motor dari rumah, memungkinkan kami untuk bisa sering menjenguk dan mengontrolnya. Setelah mengantar Daffa ke TPA, Bunda pun juga menyempatkan untuk menyuapi sarapan pagi dan mengajak bermain sebentar. Saat istirahatpun main kesana, selama minimal satu jam. Seakan TPA menjadi rumah kedua kami yang sering kami singgahi. :’)
Sok Bergaya Foto Model saat Bermain Sama Ayah
Tiga, Sarana dan fasilitas bermain di TPA tersebut sangat banyak dan bervariasi. Memang , tak semua TPA mempunyai mainan dan fasilitas yang lengkap. Untungnya TPA pilihan kami ada.. mulai dari aneka softbook thether, mobil2an/truk, stroller, mobil yg bisa dinaiki, ayunan, kereta api, cubes, box bayi, bouncer, baby run, ahh pokoknya mainan terkini yg merangsang pertumbuhan perkembangan bayi deh.. Edukatif plus bermerk, mahal pastinya.. ^^, Plus halamannya luas dan berpagar, jadi tetap aman jika bermain di sekitar halamannya yang berumput hijau segar.
Untuk yang satu ini, Daffa sangat suka sekali. Maklum, dia termasuk yang suka mengexplore dan utak atik mainan. Serius gitu mukanya. Rasa ingin tahunya besar sekali, kayak ibunya.. :D Dan alhamdulillah, perkembangan otaknya termasuk sangat cepat untuk seumurannya, meski sampai umur 11bulan ini masih belum mau berdiri sendiri, harus dipegangi. ^^, *Beneran mirip banget kayak ibunya yg agak penakut n was2.. :p Dengan mainan yang buanyak disana, rasanya tidak pernah bosan. Hehee,, di rumah mainan terbatas memang dan seadanya.. : )
Empat, mengenal baik pengasuh2 dan kepala sekolahnya di TPA. Pada awalnya, memang hanya kenal nama saja. Tapi karena sering menjenguk sambil bercerita, makin lama dekatlah kami. Dan kenal baik dengan pengasuhnya, bagaimana cara merawat anak kecil, dll. Semakin kami tahu, semakin kami merasa aman untuk menitipkan ke TPA ini. Insya Allah amanah. Lagipula ketika ada kejadian apa saja, pengasuhnya selalu melaporkan ke kami saat menjenguknya. Atau ada kejadian luar biasa, misal jatuh/demam tinggi, langsung ditelepon agar orang tua bisa segera menangani lebih lanjut. Semoga untuk yang terakhir ini, Daffa tak pernah ada panggilan telepon. : )
Lima, kebersihan tempat dan anak2 yang diasuh. Yup, karena dua hal ini bisa menjadi faktor acuan, apakah TPA tersebut sehat untuk ditinggali atau tidak. Untuk kebersihan, saya sudah tidak meragukan. Begitupun penanganan anaknya. Ada ya, TPA pegawai kami yang beda tempat, dapurnya cukup kotor dan bau. #no offense. Halaman penuh sampah berserakan. Memandikan anak2 pun berbarengan, telanjang semua, terus antri satu per satu untuk diguyur dengan segayung air. #miris. Oke, saya termasuk orang yang sangat sensitif dengan kebersihan. Dan langsung ilfil untuk yang satu ini. Bagaimanapun sedari dini, kita mengajarkan agar anak menjaga auratnya, meski saat mandi sekalipun. : )
Untuk anak2 yang diasuh, cukup bersihlah. Karena notabene, orang tua mereka para pekerja swasta dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Juga memperhatikan kebersihan anaknya. Kadang terbersit pikiran juga, kenapa ya kok mereka lebih memilih menitipkan anaknya, alih2 mencari pengasuh? Atau mungkin, kasusnya seperti kami. Who knows.. ^^
Enam, sebagai sarana kemandirian dan pergaulan anak. Mungkin kurang tepat juga ya, untuk alasan ini. Secara, Daffa masih berumur 11 bulan. Alasan ini akan lebih tepat saya bilang ini, jika si anak mencapai umur 2 tahun ke atas. Dimana anak mulai paham akan pergaulan, orang asing dan mulai belajar mandiri, baik dari makan sendiri, pakai baju dll. ^^
Tapi bagaimanapun dari semua kelebihan yang saya utarakan, tetap ada kekurangannya. Karena bagaimanapun, seorang anak akan lebih baik, jika diasuh oleh orang tuanya sendiri, yang menyayanginya sepenuh hati. Hehee... Kurang lebih, ini sedikit kekuranganyang mengganjal di kami, ketika ‘menyekolahkan’ Daffa di TPA. >.<
Daffa lagi latihan jalan di TPAnya.. :)
Satu, mudah tertular virus penyakit dari anak lain. Memang, ini suatu risiko yang harus diambil ketika anak kecil bercampur dengan banyak anak lain, sering diajak pergi atau di tengah keramaian manusia. Hahaa... Daffa pun juga seperti itu, beberapa kali tertular pilek dari anak lain. Tapi kami memang lebih mengutamakan pengobatan kekebalan dan home treatment, dan jika kepepet baru deh pakai obat. :p Jadi ya begitulah, kadang pengobatannya tak secepat seinstan jika minum obat. But its okay. Semoga sehat terus ya Nak, makan yang banyak jugaa.. ^^
Dua, karena waktu sepenuhnya di kantor dan di penitipan, plus Ayah kadang lembur pula. Alhasil rumah hanya sebagai tempat tidur dan istirahat. ^^ Kadang berantakan, plus agak kewalahan mengurus rumah, seperti mencuci baju, setrika, dll. :D Dan sering berharap, agar segera weekend, biar bisa segera beres2 rumah dan istirahat tentunya.. ^^ Beda halnya kan jika punya asisten di rumah, at least bisa bantuin nyapu ngepel, menjaga rumah tetap rapi.. : ) *Apalagi Daffa sekarang mainnya suka ngeberantakin n nglempar2 barang.. hihiii...jadi ruang tengah sering berserakan mainan deh..
Oya, apalagi kami tak memakai pampers, but clodi alias cloth diapers. Wuihh,,2hari gak nyuci tuh udah seember gede aja cuciannyaahhh.. Whuahh..tetap semangat!! Hahahaa.. #ketawa stres :p Tapi saya sungguh menikmatinya kok. Sesibuk dan secapek apapun. Beneran. Nikmat menjadi istri dan orang tua bisa melunturkan semua capek itu. ^.^
Saat Awal2 dulu Latian Berdiri
Tiga, ini juga dilemma bagi orang tua yang sama2 bekerja dan kadang ada tugas dinas keluar kota. Untungnya, sampai sekarang kami masih pelaksana yang slalu standby kantor. Jadi jarang pergi keluar kota dalam beberapa hari. Ada diklatpun, Bunda berusaha sebisa mungkin lokasinya di dalam kota, agar malam hari bisa tidur bareng Daffa. Tapi....hiks,, pertengahan September ini terpaksa meninggalkan Daffa 4hari lamanya.. >.< Tak tega sebenarnya,,menyerahkan Daffa ke Ayah, untuk mengurusi Daffa di malam hari. Ayah juga cukup grogi, bagaimana kasih susu Daffa, yang biasanya minum langsung dari Bunda dan tidur kemudiannnn.... *Semangat ya Ayahh.. muuaacchh... Bunda sesegera mungkin akan pulang, pastinya akan selalu merindukan kalian selama di sana.. :’)
Apalagi yaaa...sementara itu aja sih, aspek pertimbangan kami plus dan minusnya dengan menyekolahkan anak di TPA. Yang terbaik ialah, seorang anak dirawat di rumah, dengan Ibunya. Andai tak bisa, ya dirawat di rumah dengan saudara/asisten yang baik dan amanah. Jika tidak, mungkin ke TPA adalah pilihan terakhir. Dan cermatlah dalam memilih TPA buat si kecil. Pertimbangkan dalam segala aspek. Karena kita bakal menitipkan si kecil dalam waktu yang lama, sehari penuh, tanpa ada kita yang merawat/mengawasi. Kami saja, yang setiap istirahat selalu menjenguk, ketika pulangya kami jemput Daffa sudah menangis rindu akan kehadiran kami. :’) Ahh..Maafkan Bunda, Nak, masih banyak keterbatasan dalam merawatmu.

Monday, 10 September 2012

Menikmati “Invisible” Rezeki – Rasa Syukur Makin Berlipat


Kadang memang orang selalu mengkaitkan suatu rezeki hanya dilihat dari segi ekonomis semata, sebuah pemahaman yang kurang tepat dan cukup sempit. Padahal rezeki yang sungguh sangat berharga, justru jarang kita (mau) merasakannya, atau mengakuinya sebagai suatu rezeki.
Diantaranya memiliki banyak kawan dan sahabat; kesehatan dan kebahagiaan yang kita rasakan *bayangkan, orang lain yg perlu menebus sehatnya dengan biaya yang mahal di rumah sakit, atau menebus kesenangannya yang kadang semu dengan karaoke-pub-drugs-shoppaholic-dst which also need much money; mempunyai suami yg penyayang-pekerja keras-suka bantu pekerjaan istri-dst, bisa hidup serumah sekota dengan suami; dan seabreg rezeki lainnya yang tak semua orang bisa beruntung merasakannya.
Seperti cuti liburan idul Fitri kemarin. Waahh,,so special n surprise, sering banget ketemu teman lama, di tempat yang tak terduga dan tanpa janjian sebelumnya. Alhamdulillah, bagi saya, itu merupakan suatu rezeki, bahwa Allah kembali mempertemukan kami. Dari sekian milyar kemungkinan peristiwa dan 0,000011 % peluang yang ada, Allah menyambungkan silaturahim kami. Sebut saja beberapa diantaranya, Mbak Ayu –mbak kos pas di STAN dulu yg sangat menginspirasi saya-; Govinda –temen kuliah STAN yg sekarang makin cakep drpd terakhir saya liat,hahaa...-; Aryo dkk  –temen di Pangkalan Kerinci yang sangat kebetulan kami sepesawat menuju Jakarta; dst *Banyak soalnya,hehehe... Adapula yang janjian untuk ketemuan. Alhamdulillah, meski teman saya tak begitu banyak, namun mereka selalu menyempatkan diri utk bermain ke rumah kalo saya pulang.. *terharu... : ) Meski hanya sejenak, namun memberikan kesan yang mendalam. Atau mungkin saia lg lebay n melankolis kali ya.. hahhaa..
Alhamdulillah pula, sampai detik ini pula, saia sudah berumur 24 tahun bulan ini. ^^ *Yippyy,,happy bday for me.. hahaha,,,kasian banget yak, ngucapin ke diri sendiri. :p Tak mendapatkan kado sama sekali dari siapapun. Namun merasa sudah sangat menerima banyak kado yang indah: suami yg suangaatt pengertian n bertanggung jawab; seorang anak yang sangat menggemaskan *semoga mjd anak yg sholeh ya Sayang..; sahabat yang meski berjauhan namunn selalu mewarnai hari; bekerja sekota dan hidup serumah dengan suami.. *meski jauh dr homebase, namun nikmat hidup bersama suami itu tiada duanya.. :’) Kesehatan, kelapangan, kebahagiaan,.. benar2 rezeki yang tak ternilai. Terima kasih atas semuanya, ya Allah.. ^__^
Begitulah kawan. Jika kita menilai rezeki hanya berdasar angka semata, maka kamu akan merasa makin haus dan rakus. Ingin lebih dan lebih. Namun, jika kita mau membuka mata, justru rezeki yang sangat berharga ada pada rezeki “immaterial” yang kadang kita sepelekan dan remehkan. Rezeki yang makin membuat kita bersyukur. Yang selalu kita dapatkan setiap hari, namun kita urung merasakan keberadaannya. Rasa syukur itu, ada di sekeliling kita.

Monday, 3 September 2012

Dibuang Sayang.. *Edisi Ayah Bunda Usil sama Daffa :p


Hehehee,,memang kata “usil” tak bisa dipisahkan dari kami berdua. Termasuk saat bermain dengan si kecil Almandaffa. ^____^ Berkali-kali kami usil n iseng sama Daffa, yang membuat kami selalu tertawa terbahak-bahak dengan tingkahnya.. Dan yang membuat makin lucu, Daffa juga ikut tertawa renyah melihat kami yang sedang geli akan keisengan yang telah kami lakukan. Begitulah. Setiap hari.

Tapi ada kalanya Daffa sempat ketakutan dan agak merengek sih. Momen itu terjadi, saat kami sedang bermain sambil merangsang perkembangan motoriknya. Maklum, Daffa tuh kayaknya termasuk tipe anak yang cukup penakut, was2 dan selalu berpikir dua kali untuk melakukan/tidak melakukan sesuatu. Memang, di satu sisi, perkembangan otaknya jauh lebih pesat dibandingkan teman seumurannya, sampai kadang kami berpikir, Daffa udah kayak anak gede aja. Suka buka tutup botol, mainan dibongkar dan bisa memasangnya kembali, dll. Sering kami ajak diskusi juga. *Dan Daffa pun selalu ikut menimpali dengan komentar2nya.. blubbeeh babaawwohh..dll. Sudah pintar menirukan kata2, meski suaranya masih tak jelas, tapi kami tahu, maksudnya itu. ^^  Tapi untuk keahlian motoriknya yang berhubungan dengan keberanian, misal berlatih berdiri / berjalan, naik turun tempat tidur, dll., Daffa masih takut2 dan agak mewek kalo dilepas tanpa pegangan sama sekali.

Berikut beberapa foto usil Daffa, yang sempat kami dokumentasikan. Jauh lebih banyak yang tak pernah terdokumentasikan sih. Kalau lagi usil, tak ingin melewatkan satu detikpun beranjak dari Daffa. Jadi ya githu,,bawaannya males mau ambil kamera. ^^
Title: Daffa becomes a Bird..!!!!
Daffa punya ilmu sakti. Jadi Siluman Burung.. Hihiii...
Saat bulan purnama, Daffa menjadi Superhero  AngryBird, yang akan membebaskan para burung yang sedang ‘ditawan’ di dalam sangkarnya oleh manusia. Dengan misinya bahwa burung berhak terbang bebas di angkasa, ia berusaha menyelamatkan mereka. Mari kita bantu, dengan tidak memelihara burung di rumah, agar mereka bebas menikmati birunya angkasa luas, dan bebaasss...... : )
Title: Rahasia Kekuatan Pahlawan AngryBird
Layaknya setiap superhero, selalu ada rahasia di balik kekuatan supernya.
Jika Popeye rahasianya makan sekaleng bayam kemudian badannya jadi berisi dan kuat, lain halnya dengan Si AngryBird Daffa. Rahasianya ialah dengan memakan kulit semangka sehari tiga kali.. ^^ *Kayak minum obat aja yaahh..hihii.. Tak berapa lama,,kuatlah dia kayak Hulk, yang suka menghancurkan dan membanting2.. :p
**Foto ini’terjadi’ karena Daffa lagi hobi2nya nggigit, apapun digigit.. ealah...
*foto nyusul yak,,belum dipindah filenya ke komputer.. :p
Title: Tertangkap Basahhh... >.<
Anda Ditahan!! Angkat tangannya,, atau Saya Tembak!!
Misinya menyelamatkan para burung mendapat kecaman dari manusia. Mereka berusaha menangkap AngriBird Daffa!! Tak hanya sampai di situ, bahkan Daffa menjadi buronan dengan harga Rp 100juta jika bisa menangkapnya. Wahwaahh.. :p Dan suatu ketika, ia tertangkap basah. Topengnya diambil paksa, dan Daffa terpojok....
*Foto ini diambil saat Daffa dulu sedang latihan berdiri..nemplok di dinding.. umur 8bulan.. ^^
Title: Sang Penyelamat Dataanggg.. :D
Untung LionDa segera datang menolong...
Si singa padang pasir yang jauh2 datang dari Gurun Sahara ini *lebay, haha.. membantu Daffa yang sedang terpojok. Ciiaatt..ciiaatt.. wuzz.. wuuzz... Layaknya Batman n Robin, mereka saling bekerjasama melawan penjahat dengan jurus ampuh mereka. Para musuh berhasil ditumbangkan dalam sekejap. Hurrayy.. Thumbs up for them!? d(^o^)b
**Foto ini diambil saat Daffa dulu latihan merangkak.. umur 5 bulan..
Title: Sleepy n Tired After Fighting.... (-.-)zzzz
Pahlawan AngryBird tetaplah manusia biassaa..... :p
Setelah pertempuran sengit dengan para musuh, dibantu oleh LionDa, Si Singa Imut.. AngriBird Daffa kelelahan. Bagaimanapun juga, ia hanya manusia biasa yang bisa capek n ngantuk. Jadilaaahh... Pahlawan AngryBird tak bisa menahan kantuknya, saat masih memakai topeng. Sampai2 topengnya miring, tak lagi seperti seharusnya dipakai. Hihii..
**Awal2 memakai topi ini, topinya masih agak longgar. Jadi ketika dia tengok kanan kiri/ ketiduran, posisi selalu berubah miring kanan/kiri.. : )

Title: Finally...We WIN.. :D
Perjuangan yang membuahkan hasil,, namun ini bukan suatu akhir..
Selama 3 kali puasa 3 kali lebaran kayak lagunya Bang Toyib, Daffa menyelamatkan para burung yg teraniaya.. Akhirnya para manusia jahat itu takluk dan insaf. Mereka tak mau lagi mengurung burung di dalam sangkar. Alih-alih, mereka sekarang pindah haluan berternak lele dan ayam di pekarangan yang luas, agar mereka bebas bergerak. Mereka memperlakukan dengan manusiawi dan kasih sayang.. *Tapi ending nasib mereka tetep sadis sih,,soalnya bakal disembelih buat makan malam tuannya.. :p
Akan kemenangan sementara ini, Daffa tertawa sangat renyah. Sambil memakai gayung sebagai topinya..iapun berkata, “Blubbeebeh tadataww yadadawwooh..” ^__^ Yang artinya: Jangan lengah! Karena kejahatan itu ada, karena ada niat dan kesempatan.. Waspadalah!! Waspadalah.. *Keseringan nonton acaranya Bang Napi ya, Nak? ^.^
**Daffa lagi asyik main di atas kasur,,sambil memakai gayung.. Sementara ortunya sibuk mengeringkan badannya setelah ia mandi.. :p Emang banyak tingkah kali si kecil ini.. ^^


Title: Semangat 45.. (^.^)9

Mari Sudara2.. kita galakkan kepedulian terhadap lingkungan, juga kepedulian kepada para hewan...
Momen ini dijepret saat Superhero AngryBird Daffa berorasi di depan para burung. Perayaan atas kemenangan mereka. Betapa semangat dan menggebu-gebunya, sampai memunculkan mimik sangat serius seperti itu. Daffa memang sangat suka dan cinta sama hewan. Suka melihat semua tingkah lakunya.. Semut asyik berjalan, dikejar2 ingin tahu mau pergi kemana.. Kucing mengeong sambil makan, Daffa sangat ingin mendekati dan penasaran makanannya enak nggak, pengen mencicipi. Atau ada ayam yang sedang mengepakkan sayap, Daffa melambaikan tangan, dikira ayamnya say hi to Daffa. Hihiiii.. Memang anak yang menggemaskan. Make me always miss you,, everytime we part,,when mom’s working in the office.. Luv u,my dear... ^
3^
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...