Manusia tak pernah luput dari
mengkhayal. Siapapun pasti pernah. Yakin deh.. ^__^ Mengkhayal yang bisa
terjadi, seperti ingin jadi presiden, atau mengkhayal yang impossible kayak pingin
kantong pocket Doraemon yang bisa ngeluarin alat2 ajaib, atau bahkan mengkhayal
andai Amerika Serikat menjadi negara yang tidak memiliki standar ganda dalam menyikapi
isu terorisme dan korupsi. :p Itu sah-sah saja.
Begitupun aku. Punya khayalan,
impian, bahkan sering sampai terbawa mimpi. Berkali-kali. Tapi,,walaupun hanya
dalam mimpi aku bisa mewujudkannya, ketika bangun tidur rasanya jadi bahagiaa
bangett dan masih kebayang2 bagaimana rasanya. Iya ya, mungkin bagi sebagian
orang itu lebay,, tapi entah kok aku kayak githu. Terlalu ngebet kali ya?? :P
Impian yang pertama, termasuk
yang cukup susah di dunia riil ini, yaitu ingin pergi ke Bulan. Naik pesawat
antariksa, memakai baju super berat yang mampu menahan gaya antigravitasi di
angkasa luar, daaan..disanalah saya... Di ruang hampa yang gelap,
melayang-layang.. Takjub melihat suasana sekitar: hening mencekam, tanpa
pergerakan, tanpa makhluk, dikelilingi berjuta bintang dan melihat Bumi dari
kejauhan. Whuaa,,kumpulan perasaan yang tak mampu kulukiskan.
Semua berawal ketika kelas 1 SD,
aku bercita-cita menjadi astronot. Atauu,,setidaknya kerja di NASA deh! Meski
biasalah, anak SD yang labil, kadang cita-citaku berubah menjadi: polwan,
pelukis/komikus, dan pembalap sepeda. Cukup aneh ya untuk cita2 anak SD yang
biasanya jawabannya klise: jadi dokter, presiden, guru. Hehehe.. namun cita2
untuk jadi astronot terus kupendam dalam hati, menjadi impian yang tak
terkatakan. Hingga ketika kelas 3 SMA, meminta ijin orang tua untuk kuliah di
ITB jurusan astronomi, kala itu tak mendapat sambutan. Justru permusuhan. :(
Meski sudah ngotot memberikan penjelasan ini itu.. >.<
*******
Impian yang kedua, ialah ingin kuliah di
Teknik Indusri. I meant, untuk umur yang sekarang sudah seperempat
abad, meski aku sudah pindah haluan ke jurusan Akuntansi, tetap mupeng banget
bisa kuliah teknik. Mencicipi deh, meski hanya satu semester, meski kudu peras
otak lagi yang sudah lupa dengan smua pelajaran eksak. Bahkan, kadang iri
dengan teman2 yang sudah lulus Teknik Indusri sekarang. Hehehe.. :p Cita2 yang
slalu tak sampai yaa.. ^__^
Begini ceritanya lengkapnya.. : sbg
anak yang berusaha berbakti pada orang tua, karena tak direstui masuk jurusan
astronomi, aku membanting stir ke Teknik Industri. Selama kelas 3 SMA, aku
memupuk kecintaan di Teknik Industri dan mencari tetek bengek segala hal yang
berhubungan disana. Disitulah terbit cinta keduaku. :* Akhirnya, dengan usaha
dan doa, serta ridho dari Allah diterimalah aku di UII International program
Teknik Industri. I waass sooo...excited!!
Gag sabar ingin segera kuliah.
Tetapi, lagi2 ortu belum puas. Mereka
mengharapkan saya sbg anak bungsu, mampu membanggakan ortu dg kuliah di UGM
(kakak2ku universitas swasta semua). Honestly,
aku ogah2an. Toh UM UGM sudah lama berlalu. Satu2nya harapan hanya SPMB. Padahal
Teknik Industri hanya menerima 5 kursi dari sana. Dan saat itu, adalah
pascagempa Yogyakarta yang dahsyat di tahun 2006. Alhasil, banyak buku2ku yang
tertimpa puing daann aku udah males belajar :p Tapi dengan doa ortu, akhirnya
masuk pula aku di UGM. Yaa,,tak apalah, yang penting tetap di Teknik Industri
:D
Lagi2 semua keinginanku tak
berjalan mulus. Yaa,,ada satu perguruan tinggi kedinasan yang membuka
pendaftaran, daaannn ortu memintaku penuh harap mendaftar di sana. Ya,ya,ya..bisa
ditebak, aku sbg anak penurut, kemudian mengambil formulir pendaftaran. Daann..sampai
skarang, aku masih kuliah di sana. Menamatkan jurusan D4 (setara S1) yang
membutuhkan waktu cukup lama: 5,5 tahun. Hahaha.. aku berusaha keras memahami
akuntansi yang pada dasarnya bukan passionku. Berat memang. Pakai banget. Ahaha..
tapi demi negara dan instansiku, aku harus berusaha. Karena ini amanah yang
harus kujalani. :’)
******
Begitulah. Pergi ke Bulan dan
kuliah di Teknik Industri. Impian dari bidadari yang sayapnya patah. :p impian
dari seorang anak yang mengalahkan passionnya demi cintanya ke orang tua. Entah,
aku belum bisa move on sampai
sekarang. Mungkin pelajaran bagi orang tua, andai anaknya sudah yakin dan
mantap memilih suatu hal (yang positif dan baik tentunya), serta anak tersebut memiliki
passion dan kecintaan disana, dukunglah mereka. Doakan mereka. Agar ketika ia
menjalani pilihannya, diberikan kemudahan, istiqomah dan semangat. Agar apapun
hasilnya, ia bisa memberikan manfaat bagi bangsa, negara dan agamanya.
Oya, perlu digarisbawahi ya, bukan
berarti saya sakit hati. Saya mensyukuri semua yang telah kujalani dan
kumiliki. Saya tak mau menyesali apa yang telah saya pilih. Alangkah lebih
baik, kita berusaha memberikan yang terbaik dari pilihan yang kita pilih. Nah loh,
bingung to baca kalimatnya, hahaha.. Di jalan inilah, aku bertemu jodohku,
pengalaman berharga menjadi manusia yang mandiri, berpetualang ke pelosok
negeri, memberikan bakti kepada orang tua, dan disinilah aku mengemban mencari
pundi APBN negara untuk pembangunan Indonesia. I love my life. :D
LIFE IS AN ADVENTURE.
Life has
lots of surprise, we just need to do our best and accept it. ~aNa~
3 comments:
Saya juga punya inpian yang sama bunda. Jadi Astronot. Tapi kayaknya untuk orang indonesia itu hanya tinggal mimpi :D
Oh iya, di blog saya ada GA juga. Mohon partisipasinya ya.. Salam kenal.
Ikutan promo Axe bun, siapa tahu kepilih jadi astronot pilihan :D
mas iwan. wahh telat saya taunya..lama ga buka blog..sibuk libuarn panjang bareng suami.. ^___^ mungkin lain kali ya mas.. :)
.mbak fenny. huhuuu aku malah ga tau infonya..makasih ya sudah memberitahu mbak.. :)
Post a Comment