Yakinlah, Nak. Kau tak sendiri. Slalu ada banyak jalan bagi kita bersama lagi. Hanya,, bersabarlah dahulu,, hingga kita dipertemukan dg khadimat yg tepat :') |
“Tidaklah seseorang
tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa, melainkan Allah akan
menghilangkan kesedihan dan kegelisahan (kegundahan)nya serta menggantikannya
dengan kegembiraan.” – HR. Abdullah bin Mas’ud
Setelah postingan kemarin di sini, memang saya sempat galau
segalau2nya selama seminggu. Terus mengadu kepada Allah, apa yang sebaiknya
saia lakukan. Memohon ketenangan dan kekuatan. Alhamdulillah, saia akhirnya
memutuskan untuk maju. Dengan segala risikonya. Yaitu berpisah dengan suami dan
buah hati ketika sekolah nanti. Semoga segera mendapatkan asisten, agar tak
lama saia pisah dengan Daffa. :’)
Hari demi hari dilalui. Mellow kadang, tapi lama2 menjadi kuat dan
siap. Bahwa saat seperti ini, sudah suatu keniscayaan bagi kami, yang bekerja
tak pasti. Mutasi menghantui. Tak bisa satu kantor dengan suami. Hufhh.. Perpisahan
ini sebenarnya hanya soal waktu. Dan sekarang, saya menuju gerbang itu.
Pasrah, mengikhlaskan dan bersyukur. Alhamdulillah, punya Allah.
Punya pegangan dan kekuatan dariNya. Seakan jadi punya superpower, tuk hadapi
semuanya. Hehehe. Tapi ya tetep, rasa seorang ibu yg akan pisah sama anaknya
itu tetaplah tak bisa dibohongi. ^^ terasa sangaaatt beerraaatt.. =) Benar2 speechless untuk mengutarakan perasaan
ini. yang pasti campur aduk.
Tapi keyakinan ini, bahwa saat2 ini akan menjadi pembelajaran bagi
kami. Sama2 berjuang di tempat yang berbeda. Saia yang fight untuk belajar dan melawan keraguan atas kemampuan saia. Suami
juga fight untuk mencari nafkah dan menyusul
ke Jakarta menjadi adik kelas saia. Dan si kecil Almandaffa juga fight untuk lebih mandiri dan
bersosialiasi. Bismillah, permudahkanlah jalan kami ya Rabb. =)
Memang, manusia hanya berencana dan berkeinginan, Allah lah yang
berkehendak. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, Allah lah yang menunjukkan
jalan. Satu yang diyakini, semua kejadian pasti adalah yang terbaik menurutNya.
Ada kehendakNya bagi kita yang beriman, untuk mengambil hikmah dari peristiwa2
yang kita hadapi atau di sekitar kita. Semua kesulitan dan masalah,
diberikanNya agar kita semakin kuat. Tiap ada hambatan/ujian selayaknya
menjadikan kita semakin bersyukur dan bersabar.
Yup. dan ketika mengikhlaskan semuanya, sungguh terasa ringan.
Seperti seminggu yang lalu. Takkala para “AR” sedang rapat *Ya, rapatnya hampir tiap hari, bo! >.<
saya merebahkan diri di musholla kantor. Menatap langit2, melepaskan semua
beban dan pikiran. Meresapi hakikat ikhlas sebenarnya. Merenungi semua kejadian
yang telah lalu. waahh hanya meluangkan waktu 10 menit, namun mampu
menghantarkan kemantapan, kekuatan dan semangat setara dengan kekuatan petir:
bermega2 volt!!
Mengaca di kaca menatap lekat sosok di depan kaca.. sambil teriak
dalam hati: Allah, Im ready to fight more
n more!! Masalah.. Ku takkan sembunyi.. Ku tak takut. Karena punya Allah,
keluarga tercinta, dan sahabat2 tersayank yang tak lelah untuk mendukung dan
menyemangati! Laa haulla walaa quwwata ilaabillaah.. =) Huuffhh.. lega
rasanya.. :D Allah sedang mempersiapkan kami untuk lebih kuat! Dan kami harus
bisa lulus untuk ujian ini. Pastinya donk ya.. hehehe..
Ayooo.. Move On.. Ayoo.. Move Up!! Ayoo.. Lets Fight!! (~^o^)~