Thursday, 28 February 2013

Sedang Dipersiapkan Lebih Kuat OlehNya.. ^__^)v

Yakinlah, Nak. Kau tak sendiri. Slalu ada banyak jalan bagi kita bersama lagi.
Hanya,, bersabarlah dahulu,, hingga kita dipertemukan dg khadimat yg tepat :')

“Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa, melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan (kegundahan)nya serta menggantikannya dengan kegembiraan.” – HR. Abdullah bin Mas’ud
Setelah postingan kemarin di sini, memang saya sempat galau segalau2nya selama seminggu. Terus mengadu kepada Allah, apa yang sebaiknya saia lakukan. Memohon ketenangan dan kekuatan. Alhamdulillah, saia akhirnya memutuskan untuk maju. Dengan segala risikonya. Yaitu berpisah dengan suami dan buah hati ketika sekolah nanti. Semoga segera mendapatkan asisten, agar tak lama saia pisah dengan Daffa. :’)
Hari demi hari dilalui. Mellow kadang, tapi lama2 menjadi kuat dan siap. Bahwa saat seperti ini, sudah suatu keniscayaan bagi kami, yang bekerja tak pasti. Mutasi menghantui. Tak bisa satu kantor dengan suami. Hufhh.. Perpisahan ini sebenarnya hanya soal waktu. Dan sekarang, saya menuju gerbang itu.
Pasrah, mengikhlaskan dan bersyukur. Alhamdulillah, punya Allah. Punya pegangan dan kekuatan dariNya. Seakan jadi punya superpower, tuk hadapi semuanya. Hehehe. Tapi ya tetep, rasa seorang ibu yg akan pisah sama anaknya itu tetaplah tak bisa dibohongi. ^^ terasa sangaaatt beerraaatt.. =) Benar2 speechless untuk mengutarakan perasaan ini. yang pasti campur aduk.
Tapi keyakinan ini, bahwa saat2 ini akan menjadi pembelajaran bagi kami. Sama2 berjuang di tempat yang berbeda. Saia yang fight untuk belajar dan melawan keraguan atas kemampuan saia. Suami juga fight untuk mencari nafkah dan menyusul ke Jakarta menjadi adik kelas saia. Dan si kecil Almandaffa juga fight untuk lebih mandiri dan bersosialiasi. Bismillah, permudahkanlah jalan kami ya Rabb. =)
Memang, manusia hanya berencana dan berkeinginan, Allah lah yang berkehendak. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, Allah lah yang menunjukkan jalan. Satu yang diyakini, semua kejadian pasti adalah yang terbaik menurutNya. Ada kehendakNya bagi kita yang beriman, untuk mengambil hikmah dari peristiwa2 yang kita hadapi atau di sekitar kita. Semua kesulitan dan masalah, diberikanNya agar kita semakin kuat. Tiap ada hambatan/ujian selayaknya menjadikan kita semakin bersyukur dan bersabar.
Yup. dan ketika mengikhlaskan semuanya, sungguh terasa ringan. Seperti seminggu yang lalu. Takkala para “AR” sedang rapat *Ya, rapatnya hampir tiap hari, bo! >.< saya merebahkan diri di musholla kantor. Menatap langit2, melepaskan semua beban dan pikiran. Meresapi hakikat ikhlas sebenarnya. Merenungi semua kejadian yang telah lalu. waahh hanya meluangkan waktu 10 menit, namun mampu menghantarkan kemantapan, kekuatan dan semangat setara dengan kekuatan petir: bermega2 volt!!
Mengaca di kaca menatap lekat sosok di depan kaca.. sambil teriak dalam hati: Allah, Im ready to fight more n more!! Masalah.. Ku takkan sembunyi.. Ku tak takut. Karena punya Allah, keluarga tercinta, dan sahabat2 tersayank yang tak lelah untuk mendukung dan menyemangati! Laa haulla walaa quwwata ilaabillaah.. =) Huuffhh.. lega rasanya.. :D Allah sedang mempersiapkan kami untuk lebih kuat! Dan kami harus bisa lulus untuk ujian ini. Pastinya donk ya.. hehehe..
Ayooo.. Move On.. Ayoo.. Move Up!! Ayoo.. Lets Fight!! (~^o^)~

Wednesday, 27 February 2013

Inspiration Today!! =)



Daun yang jatuh tak pernah membenci angin..
Dia jatuh begitu saja, tak melawan..mengikhlaskan semuanya..
Hidup harus menerima... penerimaan yang indah..
Hidup harus mengerti... pengertian yang benar..
Dan hidup harus memahami... pemahaman yang tulus..
Tak peduli dari mana penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang,.
Tak masalah mesti lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.
=)

Tere Liye

Friday, 22 February 2013

Corat Coret Geje Sore Ini

Biarkan gambar yang bercerita.. :')
*betewe, tulisannya jelek yakk, lg suntuk menahan sakit.. >.<
tiba2 hari ini tepar sakit demam n.n

Wednesday, 20 February 2013

Petir Di Siang Hari yang Terik.. :')


Seperti itulah rasanya. Apalagi di Pekanbaru yang cuacanya tak menentu. Ketika panas menyengat, tak berapa lama hujan deras dengan angin kencang. Awal mula tinggal disini, berasa kontras dan kaget. Lama kelamaan akhirnya terbiasa dan bisa mengikuti irama.
Mungkin begitu pula dengan apa yang terjadi dalam hidup ini. Tak jarang ada kejadian yang membuat kita shock kaget, tapi mau tak mau memang harus dijalani. Sambil meyakini bahwa ada hikmah di balik peristiwa ini. Menjadikan kita lebih kuat dan tegar serta tidak terlena akan keadaan. :’) Tapi, tetaplah semua terasa berat pada mulanya. Seakan berontak untuk berkata tidak dan ingin menarik kembali sang waktu ke tempat dan kejadian yang kita suka. Sayang, hidup tidak melulu yang bahagia. ^^
Kejadian minggu kemarin terasa sangat cepat dan penuh air mata. Memang, saat2 itu sebenarnya merupakan saat2 yang ditunggu2 bagi kami, berharap kami bisa berdua di sana (Jakarta), atau berdua di sini (Pekanbaru). Tapi memang Allah berkehendak lain. Saya diterima masuk D4, sedangkan suami tidak lolos. Sebuah kenyataan yang cukup berat: kami harus berpisah antar pulau, dalam jangka waktu yg cukup lama, sekitar 3 tahunan. Well, hanya membayangkan saja, sudah terasa berat. Tapi memang sudah ketok palu dari pusat dan kami tak bisa berbuat banyak.
Yang paling membuat resah adalah mencari “teman yang amanah” di Jakarta sana. Asisten untuk merawat dan menemani Daffa. Saya tak mampu sendiri merawat Daffa, ke TPA sambil belajar D4 yang penuh tekanan dan tugas paper. Honestly, D4 is not my passion, so its hard enough for me to understand the “accountancy things”. Wish i could get a scholarships in science or “physics-math things”. Plus, ibu mertua yang pengen ngebet banget membawa Daffa ke Magelang, dengan alasan saya bisa fokus untuk belajar. Well, its hard for a mother to part from her son, especially he’is still a baby, 16 months old. Ouw,, dear.. its hard for me, you know.. :’(
Yaahh setidaknya masih ada waktu sebulan, untuk menikmati waktu bersama bertiga di sini. Waktu yang sangat berharga. Alhamdulillah. Semua memang harus disyukuri. Dan semoga ujian hidup kali ini, berhasil kami lalui dengan mulus dan hasil yang baik. Agar kami menjadi pribadi yang setingkat lebih tinggi. Lebih kuat dan tegar. Lebih baik dari sebelumnya. Dan saya sungguh berharap dan berdoa, semoga tahun depan, Ayah dapat menyusul Bunda ke Jakarta, menjadi adik kelas Bunda, masuk kuliah D4 STAN. Sungguh berharap ya, Rabb. Hamba mohon kepada Engkau... Mudahkanlah keluarga kami untuk dapat bersama serumah dan sekota ya Allah. Karena itulah merupakan kebahagiaan kami yang terbesar. =)
Mohon doa dan dukungannya ya teman2..
Semoga petir di siang terik ini, segera menurunkan hujan yang menyejukkan dan menentramkan. Serta hiasan pelangi indah setelah hujan reda. Amin.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...