Saturday, 24 August 2013

Berkah Ramadhan : Usaha Untuk Memenuhi Panggilan-MU ke Baitullah


Alhamdulillah, Ramadhan tahun ini menjadi kenangan tersendiri bagi kami. Ramadhan pertama kali saya seperti orang single :p alias kesendirian jauh dari suami dan anak.. juga merasakan indah dan syukurnya ketika dipertemukan kembali dengan suami plus anak,,dalam waktu yang cukup lama: 2,5 minggu. Alhamdulillah.. sesuatu banget ya,, suatu pertemuan bagi orang yang menjalin Long Distance Marriage. ^__^

Dan di bulan Ramadhan yang barokah ini, kami juga mengurusi bermacam administrasi kependudukan seperti biasanya. Kali ini ialah mengurus e-KTP yang akhirnyaaa,,setelah tepat setahun menunggu keluarlah surat dari Dukcapil. Dari Juli 2012-Juli 2013 akhir baru jadi. :D Selain itu, sebagai wujud syukur atas anugerah rezeki kepada kami, setelah Bapak bisa haji, dilanjutkan Ibu pada tahun 2016 nanti, akhirnya inilah saatnya kami ikut mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji. 


Berikut laporan dari kami, mengenai bermacam syarat dan ketentuan untuk mendaftar haji, agar ada gambaran dan mempermudah pembaca, bagi yang akan mendaftar. Semoga bermanfaat...

1.    Membuka tabungan haji di salah satu bank BPS-BPIH (Bank Penerima Setoran-Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji). Kemudian menabung sedikit demi sedikit, hingga akhirnya mencapai jumlah Rp 25.000.000. Ini adalah batasan yang ditetapkan Departemen Agama untuk dapat mendaftar antrian haji.

2.    Mendatangi Puskesmas dan melakukan tes kesehatan untuk calon jamaah haji. Hal ini diperlukan akrena menjadi salah satu syarat dari Depag untuk mendaftar haji. 

3.    Mendatangi Departemen Agama di kota tempat E-KTP kita terdaftar. Karena kami merupakan penduduk Magelang, akhirnya kami pun mendatangi Depag Kota Magelang. Menunjukkan bukti buku rekening bahwa saldo tabungan mencapai Rp 25juta. Juga membawa bukti asli: KTP, Akta Kelahiran, Ijazah Terakhir, Foto 4x6 dengan latar belakang putih dan menampakkan wajah 80% dari ukuran foto.

4.    Pegawai Departemen Agama akan mencatatnya dalam SISKOHAT dan akhirnya memberikan SPPH alias Surat Pendaftaran Pergi Haji.

5.    Membawa SPPH tersebut ke bank. Bank akan memproses SPPH tersebut, mendebet tabungan kita masuk ke rekening haji milik Departemen Agama. Bank akan memberikan bukti atas pendebetan tersebut, memberikannya ke kita dan kita akan meneruskannya ke Depag untuk dimasukkan ke SISKOHAT agar memperoleh nomor porsi.

6.    Membawa seluruh persyaratan kelengkapan ke Departemen Agama, untuk memberoleh nomor porsi haji. Adapun seluruh syarat tersebut ialah:
-          Bukti pendebetan dari Bank
-          Surat Kesehatan dari Puskesmas
-          Fotokopi tabungan haji 1 lembar
-          Fotokopi Kartu Keluarga 13 lembar
-          Fotokopi E-KTP 13 lembar
-          Fotokopi Ijazah terakhir/akta kelahiran/suat nikah/surat keterangan domisili 3 lembar
-          Dipersiapkan juga membawa foto 3x4 10 lembar latar belakang putih, menampakkan wajah 80%. Hanya untuk berjaga2 apabila kantor Departemen Agama di kotamu belom online SISKOHAT. Jika Kantor sudah online, mereka cukup melakukan foto langsung di kantor Depag dan menyimpannya dalam bentuk softcopy serta dilakukan pengambilan sidik jari.

7.    Setelah berkas lengkap dan diterima, kita hanya tinggal menunggu ketika antrian kita sudah saatnya akan berangkat. Jadi nomor kontak yang kita tulis di SPPH, juga alamatnya perlu diperhatikan ya. Berikan alamat/no hp yang tidak sering gonta ganti. Untuk mengantisipasi saja sih.. :)

8.    Antrian haji tiap propinsi dan tiap kota berbeda-beda. Tergantung berapa banyak porsi kursi yang diperoleh tiap kota juga berapa banyak masyarakat yang telah mendaftar. Semakin banyak yang mendaftar, semakin banyak pula antriannya. Sebagai perbandingan, tahun 2013 kami mendaftar di Kota Magelang, insya Allah diperkirakan akan sampai ke nomor porsi kami sekitar tahun 2023. Sedangkan unuk kota Yogyakarta, antrian disana sudah mencapai 13 tahun, jadi jika mendaftar tahun 2013, akan berakngkat sekitar 2026.

Oya, yang menjadi catatan, jika suatu saat ketika akan diberangkatkan, kita tidak bisa maka tidak dapat diwakilkan/digantikan. Ada dua opsi: mundur ke tahun berikutnya, atau mengambil uangnya kembali dan dikenai biaya administrasi 1%. 

Atau ketika kan berangkat, misalkan saya yang terdaftar di kota Magelang, kami meminta untuk diberangkatkan di Yogyakarta, karena kami bekerja di Yogyakarta (Amiinn.. :D) maka hal ini diperbolehkanan disebut “mutasi”.
Adapun syarat jika ingin melakukan pembatalan atau mutasi, bisa lihat di skema di bawah ini yaahh..klik aja gambarnya,,untuk memperbesar.. ^__^


Friday, 23 August 2013

Akhirnya Sisi Feminim Itu Datang... :p



Dari Abu Huroiroh R.A berkata: “Rasulullah SAW ditanya, ‘Siapakah wanita yang paling baik?’ Beliau menjawab, ‘(Sebaik-baik wanita) adalah yang menyenangkan (suami)-nya jika ia melihatnya, manaati (suami)-nya jika ia memerintahnya, dan tidak menyelisihi (suami)-nya dalam hal yang dibenci suami pada dirinya dan harta suaminya’.” [HR. Ahmad, Al-Hakim, An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubro, dan Ath-Thobroni. Dishohihkan oleh Al-Albani dalam Shohih Al-Jami’ush Shoghir No. 3298]

Selama 25 tahun mengarungi dunia, akhirnya sisi tomboi dan cuek saya melunak. Selama 25 tahun itu pula, saya tak pernah sama sekali merawat diri ataupun memakai kosmetik, bedak bahkan lotion sekalipun (kecuali pas karnaval TK yang saya meronta dipaksa pakai kebaya didandani kayak ondel2; atau lomba Dimas Diajeng di SMA yang saya jg terpaksa buanget; plus pas mau nikah mau gak mau kudu dandan ala ondel2 pulakk..). Selama itu hanya murni membersihkan diri dengan wudhu plus sabun mandi, thats all. Oya, sama deodorant dengan sedikit parfume. Sedikit. Seuprit.

Ternyata, kesendirian di Jakarta, menggalau di Jakarta tanpa suami dan anak, berhasil membuatku tersadar. Pembelaan diri sih. Lebih tepatnya banyak waktu menganggur setelah pulang kuliah, yang akhirnya membuat saya memikirkan tubuh ini yang belum mendapatkan haknya. Selama ini, saya merawatnya secara ala kadarnya, padahal ini adalah aset yang perlu dirawat agar awet hingga tua nanti sekaligus untuk menyenangkan suami.. Ahahahaa... 

Pastilah, semua ini sudah ijin sama suami tercinta donk,, dan niat murni untuk kebaikan diri sendiri plus membahagiakan suami, menyenangkan suami, terutama ketika melihat kita, penuh senyum, manis dan merawat diri. Perlu dicatat ya, agar niat ini jangan “melenceng”. Berhias dan merawat diri lah kita para wanita untuk suami kita, dan tetap tabarruj plus tidak berlebihan, dalam artian membeli produk yang cukup mahal dan mubadzir. 

Jadilah saya kasak kusuk, iseng mencari produk perawatan tubuh yang saya bener2 blank, ga tau bedanya body scrub, body butter, lulur, aiisshh banyak banget n ribet ternyata! Tapi ya lagi2 demi suami tercinta dan wujud syukur atas nikmat Allah akan tubuh ini,,aku rela menyelami bermacam produk itu, mana yang perlu saya pakai dan recommended.


Jeng jeengg...Dan akhirnyaaa,,,inilah sekarang produk perawatan tubuh sayah,,ahahaha... ^____^
-          > Oriflame Feet Up Exfoliating (untuk perawatan kaki yang agak kasar di Jakarta ini, padahal di Pekanbaru oke2 aja loh, ga tau knapa di Jakarta semua badan saya kering mbekisik, ga cocok air, cuaca sama sring kena AC kali yah)

-          > Oriflame Perfect Body Tight Tummy (untuk mengencangkan perut, apalagi setelah melahirkan. Ya,,awalnya cukup kerasa bedanya,tp balik lagi deh setelah lebaran,yang makan ini itu ga pernah ngoles ini gel, XD)

-          > Oriflame Perfect Body Beauty Bust (untuk perawatan payudara,ehehe,apalagi setelah selesai menyusui ini,cukup kerasa jg,tp emang kudu telaten karena kan emang payudara setelah menyusui bentuknya alakazam githu deehh,,ahahaha >.<)

-          > Bali Ratih Body Butter Strawberry (sukkaaa buanget sama produk ini, dipake tiap hari, lembut dipakai sampe suami aja memuji n suka ngelus,ahahaha,,, *sensor* harganya pun miring, awet, harum baunya mantap, berasa strawberry beneran. Penasaran deh besok mau beli yg cokelat, pasti baunya yummy, malah bisa2 nanti kujilat karena aromanya kayak cokelat beneran XD)

-          > Bali Home Spa Body Scrub Whitening (walaahh ini jg sukaa,,lembut abis, bis pake ini serasa sejuk nyaman enak banget deh,,sukkaaa....berasa spa di rumah dengan harga minimalis.. *kayak pernah spa aja,,wkwkwk* ^.^)

-          > Bali Home Spa Whitening Face Mask (enak dipake,tp slama ini pake secara brutal,ahaha,, karena ga punya alat buat ngoles, ngolesnya asal deh pake tangan kosong.. tp jarang pake sih,males kalo mukanya  kayak hantu githu.. :p)

-          > Bali Home Spa Whitening Body Mask (mirip sama di atas,enak dipake, ngoles ke badan pake tangan kosong, jarang pake, lebih sering body scrub yg simpel ^^,)

-          > Garnier Light Foam (buat bersihin muka ala kadarnya aja, pakenya kalo inget,ahahaa.. maklum,kalo mandi slalu mepet jam mau kuliah, jd cuma keinget gosok gigi sama pake sabun doank :p)

-          > Lactacyd (taulah,,dr namanya untuk membersihkan miss v. Kandungannya pun aman buat dipake tiap hari, merk yg dianjurkan oleh para dokter. Tapi ya itu, pakainya kalau inget aja,hihii...alasan sama kayak di atas)

-          > Bali Alus Sweety Slim (2 bulan beli, belum pernah dipake sama sekali,ahaha. Baunya seperti rempah githu,kagak nahan aku.. Fungsinya untuk menyamarkan selulit,hehee.. Besok deh ya, bakal aku pake..kalo inget n udah tahan sama baunya,hihii..)

Nah, seperti kata saya di atas, beli produk kecantikan janganlah yang mahal dan mubadzir, agar tidak menjadi teman syaithan. Hehee.. jadi ya,, pintar2lah dalam membeli. Contoh kasus, seperti produk Oriflame Payudara saya di atas, harga normal aja Rp 249ribu!! *pingsan* Nah, carilah ketika Oriflame sedang promo. Saat itu,lupa kapan,sedang promo harga Rp 110ribu. Nah,akhirnya saya kontak temen saya yg jual Oriflame,mau beli. Tentunya karena dia member Oriflame plus kasih harga under brosur,alias harga dia kulakan, jadi deh itu barang ke tangan saya hanya Rp 75ribu. Itupun barang seperti itu awetlah buat setahun. Ahahaha...

Begitupun dengan produk2 lainnya, saya selalu beli seperti itu. Ketika ada diskon lah, nawar, dan pastinya saya tak pernah beli sesuatu yang mahal buanget. Produk Bali Spa saja per produk normalnya Rp 25-30ribuan, untuk pemakaian buat saya bisa sampe setengah tahun lebih..sampe setahun bisa juga kayaknya.. *makeknya aja ga rutin,jarang2 banget,ahaha..* Saya bisa dapet Rp 20ribu saja, itupun free ongkir, hihii.. Yang pasti, pembeli penjual sama2 diuntungkan, janganlah menawar dengan sadis, tetap berikan keuntungan kepada penjual dan sesuai adab jual beli.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...