10 Juli 2013
Kangen dan kangen. Perasaan yang selalu menumpuk setiap hari.
Di alam nyata maupun mimpi. Masih mending bertemu Daffa seminggu sekali.
Bertemu denganmu? Sebulan sekali, belum tentu terealisasi. Rasanya kangen
menjadi-jadi. Ingin rasanya aku ada di
sana, meski hanya satu hari. :’(
Dan akhirnya, kuputuskan. Cokelat ini yang membawa pesan.
Mewakili kehadiran. Seolah aku menjelma menjadi cokelat, dan bisa melihat.
Engkau yang ada di sana. Engkau yang terpana. Mata berbinar, seperti anak
ingusan yang menemukan peta harta. Sepersekian detik, kau langsung asik melahap
coklat kesukaan. Mengunyah dengan antusias. Menghabiskannya tanpa bekas. ^^, Dan
aku ada di sana, menyaksikan. =)
Cokelat ini yang membawa pesan. Menyatakan perasaan. Aku yang
jatuh cinta. Aku yang kadang merasa hampa. Aku yang kadang tersiksa. Aku yang
selalu meniupkan asa. Aku yang manja. Aku yang perasa. Aku yang biru. Aku yang slalu
ada. Di sampingmu, yang ada di sana. Kau tak pernah sendiri. Aku ada, meski
hanya lewat suara. Aku ada, meski hanya dalam bentuk doa. :*
Cokelat ini yang membawa pesan. Rasa cokelat yang manis
berpadu sedikit rasa pahit. Sebuah pesan kehidupan. Hidup slalu dinamis, tak
pernah statis. Hidup tak selalu manis. Kadang terasa asam dan pahit. Dan ketika
kita di saat terpahit, terus maju dan melejit sampai ke langit. Jangan malah
jadi ‘semangit’. Perjalanan ini membawa kebijaksanaan dan kematangan. Janganlah
kau sia-siakan, hanya dengan sebuah kesedihan. :’)
Cokelat ini yang membawa pesan. Mengungkapkan harapan. Untukmu
yang kadang gundah gulana. Untukmu yang sedang berusaha. Agar merapat di
Jakarta. bertemu Bunda dan Almandaffa. Yakinlah, dan raihlah! I know U will do
Ur best.. I know... L(^.^)v
**Hope U’ll love it. To accompany U study in there.
**Love U, hunn.. Much..
**Love U, hunn.. Much..