Siapa menyangka, bulan April kemarin begitu berat kami jalani, terutama bagi Ayah. >.<
Dengan senyum menahan sakit, ia terus melalui hari. Semua berawal dari
kambuhnya haemorhoidnya, yang tak disangka, butuh waktu hampir satu bulan untuk
dapat tersenyum lega sambil berkata, “Yihhaa,,aku akhirnya sehat!
Alhamdulillaahh..”.
*****
*****
Ini dia penampakan Ayah.. :D |
Selagi Ayah mencari langkah
penyembuhan terbaik, Bunda sibuk merawat Ayah dan Daffa secara bersamaan di
tempat yang berbeda sekaligus kerja. *Kebayang
ribetnya kan? Hehee.. Akhirnya, Ayah mantapkan hati untuk operasi wasir
safute di Jakarta. Bunda tak mericek dulu tentang hal itu, dan langsung
mempercayakan pada Ayah. *Udah gede n bisa berpikir matang ini,pikir saia.. ^^
Tibalah hari Jumat, 13 April 2012, Ayah berangkat ke Jakarta. Bunda mengantar kepergiannya
dengan haru di bandara. Haru, karena Ayah berjuang sendirian melawan sakitnya
di kota yang berbeda dengan Bunda. : (
Ya, karena banyak sekali pertimbangan saat itu, dan itulah keputusan terbaik
yang dapat kami ambil. **Ahh, dan pada
akhirnya, saia menyesali perbuatan saia ini. Lain kali, apapun yang terjadi,
Bunda ingin menyertai Ayah. Kemanapun. Terutama dalam keadaan susah dan duka. >.<
Akhirnya, pada Sabtu, 14 April 2012, Ayah menjalani
operasi di sektor 2 Bintaro di Klinik Wasir Safute. Selama operasi berjalan
lancar, seluruh wasir berhasil diangkat. Ketika kontrol lagi, 3 hari kemudian, dinyatakan
sudah sembuh dan dapat kembali lagi ke Pekanbaru. Akhirnya, Ayah membeli tiket
pada hari Rabu, 18 April 2012 pukul
14:00 dari Jakarta menuju Pekanbaru. Namun pada pagi harinya sebelum ke
Pekanbaru, didapati celana dalam berdarah. Akhirnya Ayah kembali lagi ke klinik
tersebut, untuk mengetahui dari mana darah tsb berasal. Diceklah anusnya, dan
kata dokter, tak ditemukan adanya pendarahan i dalam dinding anus. Wew??
Setelah kontrol, Ayah segera
mengejar pesawat menuju bandara Soetta untuk bertolak ke Pekanbaru. Alhamdulillah,
Bunda akhirnya bertemu Ayah lagi.. :D Namun, cerita tak berhenti di sini. Kamisnya, 19 April 2012, Bunda beraktivitas
seperti biasa. Ke kantor untuk bekerja dan mengantar Daffa ke penitipan anak. Ayah
di rumah, dan rencana sesekali Bunda tengok. Siang harinya, Bunda menerima telepon
masuk dari pegawai kantor Ayah. Dan ia membawa berita yang mencengangkan buat
Bunda: Ayah masuk UGD di Eka
Hospital..!!! Langsung, saya ijin atasan untuk segera menuju ke rumah sakit
yang dekat dengan kantor itu.
Perasaan saya saat itu
sangat tak bisa digambarkan. Campur aduk seribu rasa. Ayah sangat terkulai
lemas di atas pembaringan. Sesekali ke toilet, karena berasa ingin pup. Tapi
ternyata yang dikeluarkan hanya darah!! Jadi, rasa kebelet pupnya itu
dikarenakan, darah sudah memenuhi dinding anus hingga berbentuk stolsel (gumpalan darah berbentuk jelly),
dan otak membacanya sebagai: rasa mulas ingin ke belakang. Setiap Ayah ke
belakang, selalu Bunda temani, dan setiap Ayah ke belakang, yang keluar hanya
darah dan darah. Akhirnya, setelah 5 kali ke toilet, Ayah tak kuasa menahan
pusing dan lemasnya. Shock (hilang
kesadaran akibat mengeluarkan banyak darah). Untungnya, saya terbiasa dari dulu
merawat orang sakit, pendarahan dsb, jadi gak kaget2 amat lihat banyak darah. *Nasib pengen jadi dokter tapi kandas, tak
direstui ortu... :p
Tak tega dengan keadaannya,
segera meminta rawat inap dan penanganan dokter yang berkompeten. Akhirnya,
pada hari Jumat, 20 April 2012,
dilakukan eksplorasi anus untuk mengetahui letak pendarahan dan operasi untuk
menjahit luka2 tersebut. Iya. Lama memang penanganannya. : ( Sempat dibikin
emosi saia.. Pelayanan tak sesuai dengan harganya yg selangit. Akhirnya, pada
hari Ahad, 22 April 2012, kami
putuskan untuk pindah rumah sakit, ke RS Awal Bros. Sudah tak sanggup keuangannya
dan kecewa dengan penanganannya atas keluhan pasien. *Panjang jika saia jelaskan disini, pemberian obat yg tak rasional jg..
: (
Oya, awalnya, kata Dr.
Suindra, Sp. B. Dig; akan terjadi penyempitan anus akibat anus yang mengkerut
setelah penyembuhan. Akhirnya, saat di UGD RS Awal Bros, beliau melakukan
dilatasi pada anus, agar lebih elastis dan agak lebar. Akhirnya, Rabu, 25 April
2012, Ayah sudah boleh pulang ke rumah. Hurraayy.. Dokternya mungkin tahu kalo
Ayah sudah bosan di RS. ^^, Ia hanya berpesan, jika ada apa2, segera ke UGD
Awal Bros. Setiap siang, Beliau ada di sana. : ) *Big Thanks to U, Doctor... ^.^
*****
Alhamdulillaaahh..
Perjalanan panjang nan melelakan, membuahkan hasil gembira: Ayah sehat. Senang
Bunda rasanya. Letih, stres, capek, dan banyaknya finansial yang keluar, tak lagi terasa
ketika Ayah ada di rumah. :’) Love u, much, hunn.. Semoga, sakit dan derita yang
engkau rasa, dapat melebur dosa2 Ayah, dan menjadikan Ayah pribadi yang lebih
baik lagi. Amiin.. Maafkan Bunda ya yank, kalau saat merawat Ayah, belum bisa
memberikan yang terbaik, harus membagi pikiran antara Ayah, Daffa dan kantor.
Tapi alhamdulillah, semuanya bisa Bunda tangani, meski tak bisa sempurna.
Terima kasih Allah, atas cobaan, ujian dan teguran ini. Benar2 membawa
pelajaran dan mendewasakan kami.
Tak sabar menanti bulan
Mei.*Baca: gajian. Hehehe..
Tak sabar menanti bulan2 berikut2nya. Bersamamu. Penuh warna pelangi. Suka maupun duka. Akan selalu membersamaimu. Insya Allah.
Tak sabar menanti bulan2 berikut2nya. Bersamamu. Penuh warna pelangi. Suka maupun duka. Akan selalu membersamaimu. Insya Allah.