Sunday, 27 November 2011

Waspada Alat Tak Steril di Pusat2 Kesehatan

Bingung juga mencari judul yang pas untuk artikel ini. : ) Tapi, dari artikel ini, ingin agar teman2 mengambil hikmah dari kejadian yang menimpa Bunda. Semoga tak ada korban selanjutnya yang mengalami seperti Bunda. >.<

Ketika Bunda akhirnya diberi amanah dengan janin di perut, maka kami selalu rutin periksa ke dokter kandungan, hingga proses persalinan datang, dan lahirlah si kecil tersayang, yang membuat keluarga makin bahagia dan senang. *Ahahaa..maksa deh kalimatnya.. :p Dan dari sinilah cerita itu berawal....

Ketika sebulan setelah melahirkan, masih terasa nyeri dan ngilu di daerah jahitan. Tapi Bunda anggap itu hal yang normal, karena masih recovery, pikir Bunda. Ternyata sampai hampir dua bulan ini, masih saja nyeri dan ngilu. Setelah dilihat secara fisik juga, ada benjolan warna kemerahan di sekitar daerah tersebut. Wahh,,Bunda sangat panik dan khawatir saat itu, lalu memutuskan untuk ke dokter hari itu juga. T.T 

Dan akhirnya, setelah ke dokter, divonis terkena salah satu penyakit yang membuat Bunda shock. Tak pernah terbersit sedikitpun terkena penyakit itu. Tak pula aktivitas Bunda yang akan membuat terkena penyakit itu. Secara histologi pun, tak ada gejala, tanda dan aktivitas yang memicu terkena penyakit tersebut. Kesimpulan yang ditarik, Bunda tertular penyakit tersebut dari pasien lain. :( Arrgghhh..daripada stres tak berujung, Bunda konsentrasi saja ke penyembuhannya, yang diberikan dua alternatif: operasi (huuuaa...tidaakkk.. T.T saia masih trauma,Dok..huhuww..) atau dengan diolesi suatu obat, tapi rutin dua hari sekali ke dokter. Of course, Bunda memilih opsi kedua, yang tak perlu bedah membedah lagi, mungkin hanya mengoles dan membuka jalan lahir.. *tapi tetap saja sakiittt... : (

Yang membuat makin sedih, Ayah dan Daffa jadi terkena imbasnya. Ayah, jadi harus lebih bersabar karena suatu hal dan sabar merawat Bunda; plus kegiatan minum Daffa agak terganggu dengan berkurangnya kuantitas ASI karena obat tersebut (Alhamdulillah, setidaknya ada sedikit stok ASIP di freezer). 

Hari ini, kali kedua kami akan berkunjung ke Dokter. Mohon doanya agar lekas sembuh yaahh.. : ) Insya Allah, Bunda ikhlas kok menerima sakit ini, dan yakin pasti semua ada hikmahnya. Cobaan ini, ujian ini, semoga membuat Bunda lebih tegar, lebih kuat, lebih menghargai kesehatan, dan refleksi atas perilaku diri dan keluarga. 

Pelajaran yang dapat dipetik.. Selalu waspada terhadap alat kesehatan yang “bercampur” dengan pasien lain. Tak peduli di dokter praktek, rumah sakit swasta, rumah sakit umum, maupun rumah sakit internasional. Semua ada peluang karena manusia juga pernah khilaf. Tak ada salahnya bertanya ke dokternya, apakah alat sudah bersih/disterilkan karena itu memang hak pasien (Tapi jujur, kadang ada dokter yang tersinggung ketika kita tanya hal tersebut..^^). Karena dengan kebersihan alat tersebut, kita jadi lebih tenang berobat, dan terhindari dari penyakit yang ditularkan pasien lain. 

There’s a light on every night.. and There’s a hope on every fright.. (Letto-Truth, Cry and Lie) ssooo.. Keep smile always... Cause there’s always a miracle from God to us, who believe.. : ) 

Notes: maaf, menceritakan tak begitu transparan,,tapi semoga teman2 menangkap hikmah dari peristiwa ini. Dulu Bunda berfikir, cerita seperti ini sangat jarang terjadi, dan peluang kejadian sangat minim. Ternyata..sekarang saia justru mengalaminya. Dan tidak menutup mata, bisa mungkin terjadi banyak korbannya, namun mereka mungkin tak sadar atau justru memilih diam dan tidak men-share ke publik. So..mari kita galakkan kewaspadaan dan meminta hak2 pasien, salah satunya bertaya tentang kesterilan alat dan fungsi/penggunaan obat.. : )

Thursday, 24 November 2011

_aNtara C dan W_


Huruf  si en dobelyuw..

Yang jika dirangkai membentuk suatu makna: WC alias watercloset .

Dua huruf yang selama hampir dua bulan ini membuat Na parno.

Sangat parno.

Bahkan hanya menghirup baunya yang harum pewangi dan kamper (kapur barus),, tapi tetap saja membuat keringat dingin keluar. Rasanya seperti dikecup Dementor deh,,ahahaa.. 

Membayangkan rasa sakit yang mendera, peluh menahan perih, juga tetesan darah yang jatuh ke bawah…..

Aaahhh…. Kapan Na bisa berdamai denganmu, wahai WC?? >.<


*Cerita seorang penderita hemorrhoid yang makin parah setelah melahirkan.. T.T [Stadium tiga..uhuhuuu..]

Thursday, 17 November 2011

Ketika Ortu Menjenguk Si Kecil Daffa

Saat-saat melahirkan, tentunya banyak para calon ibu, ingin didampingi oleh orang tuanya (kandung atau mertua..) selain tentu saja sang suami tercinta.  Meskipun hanya menemani tanpa membantu apapun, however, sangat sangat membangun kepercayadirian, semangat dan motivasi bumil di kala detik-detik sang buah hati dilahirkan.

Alhamdulillah, Bunda satu ini juga ditemani dan didukung suami tercInta saat detik2 melahirkan. Dibantu mendorong, menyemangati, menyiapkan segala hal. Meski, ada yang kurang lengkap tanpa kehadiran orang tua. Terlebih kami sangat awam dalam merawat bayi (pertama kali memegang bayi bo’..!?) sempat membuat Bunda kena “Baby Blues” di awal2 Daffa lahir. ^^ Alhamdulillah juga, Ayah sangat melengkapi. Di kala masa penyembuhan plus kena “Baby Blues”tersebut, Ayah berperan tak hanya sebagai seorang suami namun juga istri. Mulai dari mencuci, membersihkan rumah, hingga kegiatan dapur: memasak. :D Makasih ya sayaaannkk... ^3^ Ure the besstttt...!?!?! *Recovery saia sampai 3 minggu,,jahitan banyak n ada sedikit trouble di bagian itu juga..^.^

Sampai ketika Daffa berumur 5 mingguan, akhirnya orang tua kami bisa menjenguk cucunya yang menggemaskan itu. : ) Of course..I was sooo..happyy... :D Menyiapkan segala hal demi kedatangan mertua dan ortu, menjadi tuan rumah yang terbaik buat mereka (dan Alhamdulillah pada “krasan” smuaa..hehee) Tapi, ada hal yang menggelikan, seperti “deja vu” saat membaca beberapa artikel dulu di masa Bunda lagi hamil, yang intinya: “Justru orang terdekatlah yang kadang menggagalkan program ASI Eksklusif Bunda, salah satunya ya ortu kami sendiri alias Mbahnya Daffa” : )

Dikritik beberapa keputusan yang kami ambil dan sudah dpikir masak2. Diprotes juga keputusan untuk full memberikan ASI ke Daffa, Insya Allah, semoga lancaarr.. : ) Dan banyak teguran plus nada heran akan perawatan kami buat Daffa tercinta. Here they are some of their question bout “ASI Eksklusif”....

FAQ. 1
“Daffa dikasih susu merk apa?” *mungkin mau merekomendasikan merk tertentu karena bla bla bla..
Hohoo..kami jawab: susu merk cap nona,,alias ASI saia sendiri...ahahhaa.. Mendengar jawaban itu, langsung deh keningnya berkerut membentuk lipatan2 yang buanyaaakk saking herannya..hihiii.. Sepersekian detik kemudian, langsung diberondong kalimat2 protes. hehee..

FAQ. 2
“Kok cm ASI? Kurang bagus itu, kasih susu kaleng juga. Gimana coba kalo besok sudah kerja?”

Yayayaa...Bunda Cuma mesam mesem mengiyakan aja. Karena gak baik juga sih secara lugas menentang perkataan ortu. Hanya memberikan sedikit pengertian aja, bahwa justru ASIlah susu yang terbaik. Jaman baheula, zaman Rasulullah dulu, juga ga ada sufor2 githu..but everything was ok,rite? :p Begitulah analogi yang kami berikan.. :p

FAQ. 3
“Heh? ASI diperas? Pakai alat gituan? Apa gak sakit?”

Iya, Mbahnya heran mungkin ya ngliat Bunda lagi asik memeras ASI pakai breastpump electric (makasiihhh sangat bwt temen2 pegawai atas kado berharga ini..hehehe..). Bundanya sih Cuma bilang ga sakit kok. Mau bukti? Nih coba aja sendiri..ehehehe.. (Sambil meneruskan merasnya sembari ngenet *multitasking,efisienkan waktu,.. :p)

FAQ. 4
“Wakkss..?! ASI disimpan di kulkas? Dibekukan? Apa gak basi?”
(Beneran deh, para ortu kami kaget sekaget2nya mendengar ASI dibekukan. Mungkin baru pertama kali mereka dengar kali yah.. ^^, Dan langsung panik, menghujani berbagai macam pertanyaan bertubi2 dan saia hanya melongo....)
Untuk yang satu ini memang cukup susah memberikan pengertian kepada mereka. Mereka tetap kekeuh khawatir cucunya tersayang disuapi ASI beku tersebut. Ya, kami mah juga tak bisa menyalahkan, dan hanya menenangkan: “Tenang, Pak, Bu..ini juga termasuk saran dari Dokter kok. Malah Dokternya sendiri yang men-support untuk stok ASI, apalagi pas Bunda nanti bekerja.” (Bo’onk dikit tentang Dokternya,,ahahaa.. White lie..kalo untuk kebaikan ya kenapa tidak? Lagi males njelasin panjang lebar..)

FAQ. 5
“Mau dikasih buah kapan? Bagusnya pas umur 4 bulan, Mbak. (Panggilan ibu mertua ke Bunda).Pepaya, apel, bagus itu.”

Wohoho..orang ASI eksklusif aja sampai umur 6 bulan.. >.< Ini dikasih MPASI buah dari 4 bulan,,hehhee.. Bunda iya2in aja deh pokoknya saran2 dari ortu semua dan teteup, pake jurus mesam mesem jinak2 merpati..ahaha.. Toh juga besok yang menjalani kami,, (ortu hanya berkunjung seminggu ajah).

Dan masih banyak tanya ini itu dari para ortu. Wedeww..sampai kadang kewalahan deh njawabnya dan menjelaskan dari segi medis. (Kami juga gak pakai gurita bayi, pijat bayi sendiri, gak pake bedak n baby oil, etc... yang notabene berbeda penanganan saat dulu ortu merawat kami,,hehehe...). However, please just trust us in taking care of Daffa, coz of course we always try to give the best for our beloved son..!? : )

Tapi, meskipun diprotes dan diberondong banyak pertanyaan tentang Daffa,, Bunda lebih milih diprotes terus tapi mereka menemani di Pekanbaru teruuss..daripada ga diprotes tapi mereka di Jogja-Magelang.. Hahaha,,ngarep... Habisnya..sudah dua hari berlalu setelah ortu pulang Jogja, rasa kangen masih mendera.. uhuhuuhuu.. T.T (Bersabar sampai besok Mei insya Allah,,rencana mau pulang Jogja,, *masih lamaaa....T.T)

Sunday, 6 November 2011

Introducing Our New Hero... :D

Please welcome......

PAHLAWAN BERTOPENG... *versi Sinchan

atauu.. Ultraman aja yaah?? hehehe... :D
Pipipiipiiippp... (Suara senjata laser,hehe..)

^.^ hihii..belum kami perkenalkan anggota baru kami... : ) *Padahal udah lewat sebulan.. ^^, Maklum, semuanya dihandle sendiri, jadi baru sempat sekarang.. :D


Alhamdulillah yaa..akhirnya yang dinanti2 setelah lewat HPL seminggu, junior kami hadir juga di dunia.. Tepat di akhir bulan September, tepat pas momen sejarah G30S PKI, dan tepat pas launcing SPN alias Sensus Pajak Nasional. : ) *Sampai2 ada joke.. "Wah anak pajak sejati. Ortunya pegawai instansi tsb, ehh anaknya lahir pas SPN.." Hihii.. Ada2 aja..



Pahlawan Bertopeng satu ini punya nama asli Muhammad Almandaffa Alfatih... ^.^  dengan nama panggilan Daffa.. :D Yang artinya pembela. Pembela Kebenaran dan Keadilan. Itulah misi Pahlawan Bertopeng. Ciiaatttt.... Ahahahaa... (iyaa..saia akui,,daritadi ngomongnya ngaco mulu..-.-')

Hidup terasa menjadi lebih berwarna dengan hadirnya Daffa. :D 

Sangat tentram melihatnya tidur pulas. 
Menggelikan melihatnya tengok kanan kiri, sambil monyong2in mulut mencari sumber asi ^^, 
Atau saat mukanya bengong dan mulut membentuk huruf "o" menandakan mau pup. 
Atau saat menangis keras-keras saat dimandiin (pas minggu2 awal) membuat bundanya keringetan dan panik. 
Atau,,saat ayahnya kejar tayang mencuci popok, kain bedhong yang cepat habis saking lancarnya ekskresimu,Nak. Hihii.. 

Bunda sayang kamu.. dan kamu.... Dua lelakiku..

Bunda sayang Daffa. Bunda sayang Ayah. ^.^

Oke,,segini dulu. 
Ada panggilan 911 alias SOS.
Saatnya Pahlawan Bertopang bertugas!! :D *masih aja ngaco... (-.-')

Wednesday, 2 November 2011

....NOSTAL-G.I.L.A dengan PASPAMPRES...

Wah, Akhir-akhir ini ada beberapa kejadian menggelikan tentang beberapa orang yang tak sengaja masuk ke area steril kepresidenan akibat lemahnya  pengawasan Paspampres. Mengingatkan kejadian yang pernah saya alami, 2,5 tahun yang lalu.. yang juga bersinggungan dengan Paspampres. Ahahaaa.. Yang membedakan, kala itu tak ada Pak Esbeye di sana. (Jadwal beliau bertandang ke KRB, seminggu setelah tragedi ii terjadi.) Andai beliau ada, entahlah..mungkin saya dan suami..tak akan jadi pegawai PNS instansi ini sekarang. Entah takdir akan berkata apa..

Berawal mula dari cerita seorang sahabat yang juga agak gila, Haska namanya. Ia bercerita berhasil masuk ke Istana Presiden di KRB alias Kebun Raya Bogor dengan selamat sentausa secara ilegal.  Hanya kudengar dengan angin lalu saat itu. Tapi, seminggu kemudian, saia and suami (calon suami saat itu..hahaha) kebetulan berwisata di Kebun Raya Bogor. Nah nah,,pikiran iseng dan curious saia muncul..pikiran gila berkelebat di benak: Yuk, masuk ke Istana Bogor. Nah lohh...!?!


Dasarnya saia orangnya sangat cuek dan nekat, tak pernah berpikir panjang untuk melakukan hal gila, maka segera saia realisasikan niat tersebut dengan: MEMANJAT PAGAR setinggi 3 meter.  Rencana saia kala itu, “nyusup” ke rombongan legal yang berkunjung ke istana yang kebetulan buanget nget lewat di dekat tempat saia manjat pagar. Sayang seribu sayang..aNNas terlalu panik dan ragu-ragu untuk memanjat pagarnya >.< Ketika saia gertak dengan bilang, “Kalau Puy ga mau manjat ke sini, ku tinggal loh, mau ikut rombongan yang di depan!” barulah ia berani ambil resiko tuk memanjat pagar. *Puy: nama panggilan sayang aNNas dulu, hehehe.. Tapi karena terlalu lama menunggu dia memanjat pagar, rombongan sudah menjauh,,uhuhuu terlalu riskan untuk lari mengejar mereka. :(


Tinggallah kami berdua celingukan di dalam istana yang sangat luas. Mengendap-ngendap, berfoto2, melihat2 dan pastinya was-was. Segera kami telepon Haska, seorang yang berhasil masuk, untuk bertanya bagaimana agar berhasil keluar lancar tanpa hambatan. Ahahaa,,dan jawabanya ialah: “Akhirnya ketangkap Paspampres, dan diinterogasi. Pura2  jadi wong ndeso ae..” Gubrag!!! Jawaban yang tak kuharapkan.


Jadilah kami menikmati saja jalan2nya, sambil setengah pasrah bakal kepergok pegawai/penjaga di sana. Akhirnya saat itu datang juga. Salah seorang paspampres yang menaiki motor, menegur kami berdua. Ketika dia bertanya tentang surat ijin masuk Istana Negara, kami berdua hanya meringis manis. Jadilah kami digiring ke ruang paspampres.


Mau tau apa saja prosedur Paspampres dalam menginterogasi dan menekan psikologi kami? Hahayy..inilah yang terjadi kala itu: Ditanyai A sampai Z dengan muka galak dan dibentak2. Dilihatkan pula candid camera di KRB, jam berapa kami memasuki Istana Negara, ngapain aja, etc. *Bukti otentik tak terbantahkan. Hahay.. Hasil foto-foto pun dihapus paksa :( Dicatat pula KTP kami. Bawaan digeledah. Dipindai seluruh badan kami, di detector gitu. Dimintai no telepon keluarga untuk dimintai keterangan. Dimarah2i juga *saia pura2 takut n melas gitu biar cepat dibebasin, hehe.. Dan seperti kata temen, pura2 ndeso.. Plus disuruh melakukan reka adegan sampai ke kegiatan panjat memanjat juga. Wahahayy..dan semua itu sangat menyita waktu, hingga malam hari. Beruntungnya ga jadi dikirim ke Polsek, karena saia memasang tampang kasihan *sigh... dan beralasan kami masih harus pulang ke Jakarta.


Di akhir interogasi, sempat salah seorang Paspampres berkata: “Tak peduli apakah Presiden kami benar apa salah, apakah kami secara pribadi suka atau tidak pada beliau, tapi sudah tugas kami lah untuk menjaga keamanan dan keselamatan Pak Presiden.” Yes,sir! You did your job very well n proffesional... ^^,


*Jadi teringat kasus Pak I Nyoman Minta,,yang secara profesionalitas itu benar, (melakukan interogasi, reka adegan etc) karena kejahatan bisa datang dalam berbagai bentuk plus kejadian. Namun dari segi kemanusiaan, mungkin terlalu lebay kali yah..kasihan beliau yang sudah berumur ditekan sedemikian rupa..Setidaknya dilihat pula dari sudut pandang lain, bahwa Paspampres lengah dalam penjagaan, dan patut untuk diberikan punishment pula. : )


Well, sebenarnya masih banyak cerita tentang ‘tragedi’ ini.. Tapi sambung lain kali dehh.. kepanjangan deh tulisannya.. ^^,
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...