Huff,, ternyata niat untuk menulis banyak2, entah apapun itu
yang ingin diceritakan, yang penting menulis, pupus sudah. Setelah bertubi2
kerjaan kantor, kompilasi laporan, surat masuk-keluar, memantau penerimaan dan
IKU, telah menyita banyak energi dan waktu. Sampai rumah cuma bisa keleleran
rebahan di kasur empuk bareng Daffa. ^^ Kegiatan berjualan online shop pun
harus mandeg. Pasalnya tak bisa ngenet sama sekali (modem pun nge-crash dengan
komputer kantor, huhuhu..) Alhasil jarang promosi dan hanya menerima orderan
via sms. Meski omset menurun, alhamdulillah ada penghasilan dari proyek yang
lain. :D Heheheheee...
Sepertinya saat ini harus memilih prioritas utama dan fokus
pada beberapa hal dulu. KANTOR. RUMAH. Dan mempersiapkan ujian D4.. Hihihii...
KANTOR. Seperti
pada umumnya suatu perusahaan, menjelang akhir tahun pasti lebih berat dan
banyak laporan, banyak usaha pengamanan penerimaan, dan tetek bengek yg lain.
Plus job yang makin bertambah, praktis membuat makin susah untuk mencari waktu
luang. Bahkan istirahat siang pun Bunda mulai absen tidak menengok Daffa, alih2
mengerjakan tugas kantor, atau pekerjaan rumah seperti mencuci, mengepel dan
lainnya. Agar nantinya sampai rumah tak ada lagi tanggungan pekerjaan
kantor/rumah, ehm, kecuali rumah yg agak berantakan karena Daffa suka sekali
melempar2 barang. ^^
RUMAH. Karena
rumah juga mulai membutuhkan banyak waktu. Memasak untuk Daffa, memasak untuk
kami berdua, membereskan rumah dan pastinya bermain dengan Daffa. ^^ Daffa
sudah mulai suka usil sama kami. Main kuda2an lah, ajak jalan2 lah, mencoret
semua perabot dan kain yang ada di sekitarnya, berulah dan sangat menggemaskan.
Hahahahaa.. dan yang paling fatal adalah: Daffa suka membuang hape Bundanya
setelah capek berpura2 menelepon.. fufufuu... Dan kalo lagi parah usilnya,
dibuangnya di tempat2 tak terduga. Hihii.. Untungnya hape jadul murahan jadi
awet tahan banting. But, para customer yang makin banyak sms karena slow respon.
^^
Persiapan D4.
Oke. Sampai saat ini, untuk instansi kami memang belum jelas sih ada pembukaan
STAN atau nggak. Padahal di instansi lain sudah mulai pendaftaran dan seleksi
penerimaan. But its OK. Tetap persiapkan segala kemungkinan yang ada. Ayah sedang mempersiapkan dirinya untuk
mendaftar. Saya? Saya memutuskan untuk tidak ikut. Bermacam
alasan/opertimbangan saya yang membuat ragu untuk mendaftar.
1. Saya bisa sih dengan soal2 tes D4nya, Itu “gue banget” istilahnya. Saya pun cukup optimis bisa diterima. Tapi ada rasa was-was pula jika yang diterima saya saja, bukan Ayah. So, kita akan berjauhan. >.< Then, saya harus belajar lagi di kampus. Yang notabene saya males kuliah lagi. (Well, KECUALI jurusan Teknik Kimia, Teknik Industri saya mauu..hehehe.. Meski perlu usaha ekstra untuk itu, mengingat processor otak sudah samar2 ingat tentang semua pelajaran yang berkenaan dg 2 jurusan itu.) Dan setelah selesai kuliah, nanti saya ikut suami lagi (yang mungkin masih di Pekanbaru).. Padahal tujuan utama ikut D4 agar bisa balik Jawa bareng, ehhehe.
1. Saya bisa sih dengan soal2 tes D4nya, Itu “gue banget” istilahnya. Saya pun cukup optimis bisa diterima. Tapi ada rasa was-was pula jika yang diterima saya saja, bukan Ayah. So, kita akan berjauhan. >.< Then, saya harus belajar lagi di kampus. Yang notabene saya males kuliah lagi. (Well, KECUALI jurusan Teknik Kimia, Teknik Industri saya mauu..hehehe.. Meski perlu usaha ekstra untuk itu, mengingat processor otak sudah samar2 ingat tentang semua pelajaran yang berkenaan dg 2 jurusan itu.) Dan setelah selesai kuliah, nanti saya ikut suami lagi (yang mungkin masih di Pekanbaru).. Padahal tujuan utama ikut D4 agar bisa balik Jawa bareng, ehhehe.
2. Kalo boleh memilih, mending Ayah duluan yang diterima D4.
Saya survive di pekanbaru hanya berdua dengan Daffa. Insya Allah bisa. Sudah
terbiasa mandiri dan melakukan semuanya sendiri, its OK. Toh Daffa sudah cukup
besar, bisa diajak kerjasama. :D Tahun berikutnya, giliran saya yg mendaftar
D4, dan menjadi adik kelas Ayah. *Dengan
mengesampingkan Bundanya nggak hamil lagi yah,,hahahah... kalau hamil lagi,
waduh lain cerita ini.. Hahahaa.. ^.^ Atau minta mutasi pindah JOGJA. Hahahaayy...
ngayal tingkat tinggi ini. *plookk,,
nabok pipi sendiri.. :p
3. Saya kuliah lebih prefer UT (universitas terbuka) sih.
Pertama, santai, mau belajar kapanpun dimanapun. Maklum, ibu2 yang kerja kantor
sekaligus ibu rumah tangga itu waktunya sudah habis untuk dua hal tsb. Kasian juga
kan kalau malam2 harus ekstensi kuliah lagi. Family is number one! Atau misal kuliah
D4, saya lebih suka jadi adik kelas Ayah, agar ada pelecut semangat belajarnya bareng
sama Ayah. Dibimbing Ayah. Hehehe. Lain halnya kalau saia kuliah D4 dan
berjauhan dengan Ayah, haduuww,, saia bakal galau deh. Maklum, saya lemot dg
pelajaran akuntansi dkk. Teringat dulu
pas kuliah hanya bisa bengong gak mudheng dg pelajarannya (kecuali pelajaran statistika
kali ya, hehehe.. itu ngerti bgt. :D).
Wahahahhaa..semua ini ngayal tingkat tinggi yah. Tiada
maksud apa2, hanya share apa yang ada di benak aja. Plus lagi penat dengan
kantor. Seharian hanya chatting sambil nulis2 geje. *Maapkeun saia Pak. Efek
semingguan kemarin tenaga diforsir, sampai hampir sakit, plus besok libur
panjang 4 hari. Pas! Membuat saia agak males kerja. Hahhaa..