Friday 27 May 2016

~ Emak Urban yang Galauw ~

Mei 2016.

Blog resmi menganggur selama setahunan. Yaa, alasan ngeles saya sih sibuk. Haha. Sibuk kerja, ya pastilah. Berangkat pagi2 jam 6.30 am, pulang sampe rumah sekitar 6.30 – 7.00 pm. Praktis meninggalkan anak dan rumah selama 12 jam. Wow.
Jam 9an malam, saya kadang sudah angkat bendera putih. Nyerah. Mata sudah low watt untuk bisa main sama anak. So, hanya 2-3 jam sehari saya bisa berinteraksi dengan anak. Wow, again.

Selama 9 jam di kantor, sebenarnya tak sibuk2 amat. Kenyataan dari 9 jam tersebut, ada sekitar 3 jam waktu nganggur, kadang lebih. =p Tapi rasanya sudah malas saja nulis2 cerita, yang seringnya ga jelas untuk mengisi blog. Karena pekerjaan mengarang sudah sering saya lakukan. Dalam pembuatan kajian, surat dinas dan utamanya LHR alias Laporan Hasil Rapat. Mau ngemeng2 lagi sudah berbusa rasanya, andai tangan diibaratkan seperti mulut.

Saya, hanya satu biji dari jutaan kaum urban Jakarta yang juga mengalami rutinitas melelahkan seperti ini. Haha. Rumah di kawasan pinggiran Jakarta, yang hiruk pikuk “menggrudug” kota Jakarta untuk menjadi buruh pemerintah (atau buruh swasta). Sampai rumah lelah yang dirasa, namun anak dan keluarga tetap butuh sapa dan tawa.
Sebenernya agak mellow juga tiap ninggalin anak pas berangkat kerja. Walau sekarang, anak-anak sudah pintar dan mandiri tak lagi mewek melihat kami pergi. Tapi trenyuh juga, seperti mengabaikan mereka dan saya pun 3 bulan ini karena “anak ketiga”, saya tak bisa lagi menemani Daffa belajar. =( saya hanya bisa memasrahkan mereka pada Allah, dan dijaga asisten yang semoga amanah dan awet sama saya. Alhamdulillah dapat asisten yang baik dalam merawat anak2 dan tidak neko2.

Dan ketika sudah dapat asisten yang oke gini, saya slalu berharap dan panjatkan doa, semoga mbak asisten saya ini kerasaaann dan lama bareng saya. Amiiiiinnnnn..... Hahaha.. Lagi2 nasib kalau kedua orang tua bekerja dan meninggalkan anak di rumah. Galau mencari siapa yang akan menemani dan menjaga anak di rumah atau memilih daycare, yang amanah dan bertanggung jawab. Begitulah. Pernah dapat asisten yang kurang oke dalam menjaga anak, dan dengan terpaksa, kami menyudahinya setelah seminggu bekerja. Fufufu.. terpaksa sih karena dari hal yang mendasar, sudah tak dapat ditolerir.

Galau selanjutnya, dalam mencari sekolah anak. Hihi, jadi orang kok galau-an ya saya.. ^^, Di wilayah Bintaro coret sini, biaya sekolah TK dan SD saja sudah mihil2. Kenapa tidak negeri? Hehe, kontrakan dulu dan rumah sekarang ini, deket dengan beberapa SD Negeri. Dan begitulah lingkungan plus kondisinya =( Kami perlu mencari lingkungan yang kondusif dan dilingkari orang2 yang positif, baik di rumah maupun sekolah. Untuk mencari prasyarat itu, TK-SDnya ya lumayan lah merogoh kocek. T.T Dan baru pontang-panting ketika gak punya tabungan sekolah,haha. Maapkeun bundamu Nak, mengambil tabungan sekolahmu tuk bayar DP rumah ^^, Ya,ya,,lagi banyak masalah finansial. Kudu banyak2 berhemat. Jangan kebanyakan olshop, Na.. *nasihatin diri sendiri


Gak tau sampe kapan rutinitas ini terus dijalani. Bersyukur, setidaknya bisa segedung dengan suami. Tak perlu repot2 naik motor sendiri di belantara Jakarta. Atau berdesak2an dalam kereta yang kadang tak manusiawi. Yang kuat ya Na, yang sabar ya Daffa Natha, sehat2 terus ya Ayah.. =) 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...