Thursday 19 February 2015

Welcome To The World, My Son!!!

Benar2 kurang kerjaan.  Saya menulis post ini, pas di tengah ujian akhir semester (open book open source,,hehe..).  Sudah selesai mengerjakan ujian, waktu masih bersisa banyak. Menganut prinsip keluar ruangan paling akhir,,bilang aja nunggu jemputan suami yang juga ujian,,hehe.. maka memanfaatkan sisa waktu yang ada dengan menulis hal2 yang remeh temeh di sini.

Alhamdulillah, setelah penantian panjang sejak postingan terakhir,, di penghujung bulan Januari ketika adzan Dzuhur akan berkumandang,, lahirlah putra kedua kami. Sehat. Tangisnya kencang. Mungil dengan kulit kemerah-merahan. Proses yang panjang (tapi untungnya dalam waktu yang cepat) telah Bunda lalui untuk menghantarkanmu ke dunia, Nak.

Terlambat 5-6 hari dari HPL (Hari Perkiraan Lahir) yang ditentukan dokter, akhirnya Sabtu 31 Januari 2015 09:45 am, saya pun dirangsang agar pembukaan semakin cepat. Maka saia pun diharuskan untuk diinduksi dan mulai menginap di klinik. Infus pun dipasang, induksi disuntikkan. Dosis disetel paling minim, 12 tetes per menit. Namun, saia mungkin tipikal orang yang gampang terangsang kali yah, wkwkwk. Tak sampai semenit infus terpasang di badan, aduhai, rasa mulas dan pegal di punggung tak dapat ku abaikan. Jadilah suami yang jadi pelampiasan. Kuminta tuk elus2 punggung tak ada jeda. Berharap dapat meminimimalkan rasa aduhai yang tak terkira. 20 menit berlalu dan rasa aduhai itu makin meningkat, suami pun makin pucat, kupanggil saja perawat. Periksa dalam dilakukan dan kami tercekat: sudah pembukaan ketujuh!!

Dipindahlah saya ke ruang persalinan. Teringat kembali kenangan melahirkan Daffa dahulu.. Dan rasa aduhai ini.. Waahh,,memang perjuangan seorang ibu melahirkan bagaikan pertaruhan nyawa.. Mulut ini pun tak hentinya berdoa. Wajah pias dan mulut meringis, sesekali tak sengaja mengejan, padahal belum saatnya dilakukan,,hehe. Alamat bakal bengkak miss v nya dan jahitannya banyak nih (-.-‘). Pukul 11:30 dinyatakan pembukaan sudah lengkap. Sudah ingin mengejan, tapi apa daya, perawat menahan: Dokter belum datang! Hadeehh,,ku abaikan suara itu, dan ku spontan mengejan.

Di sisa nafas dan tenaga yang ada, akhirnya si mungil mendesak keluar dari vagina. Karena ... ku tak elastis dan kecil, maka terpaksa dirobeklah .... Haiisshhh...ngalamat makin banyak jahitan ini >___< Sedetik kemudian, menangislah ia. Haru terasa,,melihatnya tak berdaya,,dengan tangisan supernya. Lega. Bahagia. Berjuta rasa. Tepat pukul 11:50 wib engkau menyaksikan dunia, dan akan bertualang menuju kemandirianmu. =)

Ketika akan dijahit doibras, para bidan konsultasi dahulu ke dokter. Apakah akan menunggu kehadiran dokter (yang entah sudah sampai mana, secara Jakarta Tangerang maceettt...) tuk menjahit robekan di sana sini, ataukah tetap lanjut ditangani bidan. Saya hanya bisa pasrah mendengarnya berharap segera selesai dan kupeluk kususui si mungil di inkubator nun jauh di sana. Akhirnya dijahitlah sama bidan. Haiisshh,,saia jauh tak mampu menahan sakit dijahitnya dibanding saat mengejan dan robek tadi =’( Oiya kemajuan nih, melahirkan yang pertma ada 18 jahitan,, yang kedua ini “hanya” 14 jahitan saja,, wkwkwkw.. T.T

Yawislah, yang terpenting, alhamdulillah saia n si mungil dalam keadaan sehat wal’afiat. Di umurnya yang  20 hari ini, udah makin ndut, makin banyak minum susu nya, meski sering ga sabaarrr... saia juga recovery cepaatt,, daaann senang sekali akhirnya dapet asisten,, paasss,, H-3 mau melahirkaann.. *fiiuuhhh... =) Alhamdulillah wasyukurillah,, semuanya dapat berjalan dengan baik, dimudahkan dalam perjalanannya. Setelah ujian akhir semester ini, bundanya tinggal fokus untuk ngrawat Almandaffa dan Arsakha,,plus SKRIPSSIII... Ohhh NOOOO... Anybody have idea bout the topic??? Masiihh ngeblaannkkk... >.<

Welcome to the world, My Son!!!

Muhammad Arsakha Nathadama!!


Yess,,thats his name.. ^^, :*
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...