Monday 15 April 2013

Punya Hape tapi Gak Punya Pulsa???? No Way!!!



Di jaman yang serba canggih ini, terutama kemajuan teknologi yang pesat, siapa sih yang tak punya HP alias handphone? Yupp, bahkan anak SD pun sekarang banyak ‘dibekali’ orang tuanya sebuah HP ini. Daaannn seperti pepatah macan ompong,,, apalah arti HPmu yang super cangih sekelas iPhone atau Blackberry, kalo gak ada pulsanya... Hadeuh,, bakal mati gaya deh. Tak bisa sms, telepon maupun berinternet ria. Life will be so bored, rite?? ;p

Ketika awal kemunculan HP, kita mengisi pulsa harus membeli voucher fisik ke operatornya. Namun sekarang, kita semakin dimanjakan dan dimudahkan untuk mengisi pulsa. Yang akhir2 ini marak ialah pengisian pulsa elektrik. Salah satu web terpercaya untuk pengisian pulsa yang praktis dan mudah, yaitu di www.pojokpulsa.co.id lohh,, Bermacam cara buat isi pulsanya. SMS? Bisa. Yahoo Messenger?? Bisa dunk! Gtalk?? So pasti bisa.. Bahkan via Facebook pun bisa... Woww banget gak tuh??

Saya sebenarnya sudah lama memakai jasa operator untuk pengisian pulsa. Sekitar 5 tahun.. Namun, sarana mereka hanya terbatas via sms atau YM. Ketika melihat web Pojok Pulsa, ternyata Pojok Pulsa one step ahead di bandingkan jasa operator lainnya. Ada dua fitur tambahan untuk mengisi pulsa HP: via FB dan Gtalk. *Thumbs up deh buat Pojok Pulsa.. ^^ Kita sebagai member semakin dimudahkan dan dimanjakan. Mengisi pulsa hanya dalam sekejap mata. =)


Plus, harga pulsanya itu lohh,,, bersaing bangeettt dibandingkan yang lain. Miring. Pulsanya murah. Jadinya bisa menjadi “lahan” buat kita2 untuk berwirausaha jualan pulsa. Hehehe... Memungkinkan kita untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Simbiosis mutualisme lah,, ketika temen butuh pulsa, kita bisa menyediakannya secara cepat. Kita pun juga dapat keuntungan dr jualan tersebut. Lumayan, buat menambah uang jajan/tabungan. Kerasa loh, kalo kita catat dan kumpulkan, bisa sampai 500ribuan sebulan pun bisa.. =) *saia sudah buktikan ya,, secara yaa,, udah 5 tahun jualan pulsa dan hanya ke teman2 aja padahal..

So, tunggu apalagi. Tak usah lagi berbelit beli pulsa di luar rumah, atau mau dapat uang tambahan. Semua bisa dimulai hanya dari hal2 kecil. Hal kecil yang jika kita telaten dan istiqomah, insya Allah mendapatkan laba yang lumayan dan pastinya halal dan barokah. Semua hanya bermula dari HPmu,, dan PojokPulsa. ^^,

Postingan ini dalam rangka Lomba Blog Pojok Pulsa: Mau Pulsa Gratis? Follow: @pojoktweet | Facebook Page Pojok Pulsa | Pojok Pulsa Google Plus Page

Friday 12 April 2013

A Love Letter for My Children.. ^^,



Swimming with Daddy
Adalah hal yang selalu Bunda nantikan, ketika Bunda menjadi seorang Ibu yang sebenarnya. Masih ingatkah, Nak, saat kau masih bayi? Bunda merawatmu, menggantikan popokmu yang basah, harap2 cemas dengan stok ASImu yang terbatas ketika Bunda bekerja di kantor, juga serba salah ketika melihatmu rewel dan menangis. 


Atau ketika kau semakin beranjak besar, Bunda berusaha selalu membuatkan makanan homemade yang sehat. Padahal pengetahuan Bunda tentang dapur dan masakan sangat minim sekali. Bunda selalu berdebar2 ketika melihatmu makan. Berharap semoga kau suka, lahap dan makan banyak. ^^

Sedih rasanya, Sayang, ketika suatu saat kau sedang susah makan. Bunda berjibaku di dapur, berusaha membuatkan aneka makanan yang dirasa kau akan menyukainya. Satu suap dua suap masuk ke mulutmu, dan kau memakannya. Waahh,, Bunda rasanya berbunga2, Nak. Makanya, hargailah tiap makanan yang disajikan di depanmu. Apalagi yang Bunda buat dengan penuh cinta. Agar Bunda bahagia, Nak. Hehehe..

Akan semua hal itu, Bunda merasakan nikmat. Dimana Bunda selalu belajar hal baru merawatmu dan mendidikmu. Setiap hari. Belajar agar bisa menjadi Bunda yang baik. Yang bisa mengentaskanmu menjadi anak yang sholeh/sholihah dan sukses dunia akhirat.

Love his bike..!!!
Adalah suatu tanggung jawab yang besar, ketika Ayah Bundamu mendidikmu dan memberikan teladan yang baik. Membiasakan hal2 yang baik dan memperkenalkan agama Islam sejak dini kepadamu. Bahkan sejak kau masih bayi. Mengajarkan untuk membedakan hal yang baik dan buruk. Berharap agar kelak kau dewasa, menjadi anak yang bijaksana dan berakhlak mulia. Menjadi generasi Islami yang bermanfaat bagi banyak orang.

Karena dunia ini, semakin hari semakin rusak, Nak. Kemaksiatan dan kejahatan semakin nampak dan dianggap lumrah. Jadilah orang yang berprinsip, ya Sayang. Berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jangan takut menjadi orang yang “beda” dan melawan arus, asalkan memang itu hal yang benar di sisi Allah. Ayah Bundasenantiasa mendukungmu. Dan ingatlah Sayang, jika kau melakukan hal yang benar, akan ada Allah yang selalu menyertai kita.

Seringkali Bunda takut, tatkala mendengar pepatah, ‘buah apel jatuh tak jauh dari pohonnya’. Bunda takut, kelak ketika kau tumbuh dewasa, kau akan meniru kejelekan Bunda ataupun Ayah. Jangan ya Nak, karena kau adalah penerus risalah Islam ini… Jangan ulangi lagi kesalahan yang Ayah dan Bundamu lakukan di masa silam.. cukup jadikan pelajaran untukmu, sebagai bekal menjadi pribadi yang lebih baik dari kami..

Hanya satu hal saja yang kuharapkan dari dirimu, Anakku. Jadilah engkau penyambung pahala jariyah kami, orang tuamu, tatkala besok kami telah berselimutkan kain putih, beralaskan tanah, dan berkawan dengan Munkar dan Nakir…
 

Jadilah engkau penyelamat kami dari azab kubur dengan doa2mu, jadilah engkau pembela Ayah Bundamu, dengan semua kesaksianmu di hari perhitungan esok, jadilah engkau menjadi anak yang sholeh..


Monday 8 April 2013

Macam2 Kelainan pada Anak dan Tindakan Yang Diperlukan


Karena postingan sebelumnya saya bercerita tentang kaki Daffa yang memang “aneh”, sekarang saya ingin memposting hal yang berkaitan dengan hal itu. Tentunya lebih banyak cerita dalam medis dibandingkan curhatan saya tentang Daffa dan keluarga. Sekaligus ini juga catatan untuk saya, jika setiap saat saia butuh/perlu artikel ttg hal tsb. ^^
Mai Meeennn... XD
Sebelum ngomong lebih jauh tentang semua permasalahan kaki dan tetek bengeknya, perlu kita ketahui dulu ya bagaimana kaki yang normal itu. Pertama, kaki harus simetris yang artinya bentuk dan panjang tulang kaki relatif sama dan lurus. Masalah ukuran panjangnya, itu relatif sih. Karena ada anak yang berbakat untuk tinggi atau berbakat punya tinggi badan rendah, jadi untuk ukuran panjang itu sangat personal. Yang penting terlihat proporsional dengan bentuk tubuhnya. Kedua, telapak kakinya tidak datar. Ya seperti kaki normal, seharusnya ada cekungan di bagian dalam pada telapak kaki kita. Untuk bayi, bisa dipantau sejak si kecil belajar jalan. Yang ketiga, berjalan tidak berbentuk O atau X. But dont worry, jika bayi kita berjalan bentuknya seperti itu. Masih wajar kok. Baru ketika umur 3 tahun ke atas jika masih ada indikasi berjalan berbentuk huruf X dan O, baru deh konsultasi ke dokter. ^^

Setelah kita mengetahui bentuk kaki yang normal, lanjut ke tahap berikutnya yaitu: jenis kaki yang tidak normal atau ada kelainan. Sebenernya bermacam2 dan banyak sih. Tapi saya mengambil sampel ‘penyakit” pada kasus yang sering terjadi pada kita.  Here they are..

“Telapak Kaki Datar” atau “Flat Foot/Flat Feet”
Merupakan kelainan dengan bentuk telapak kaki yang datar, tak ada cekungan. Untuk tahu kelainan ini, bisa diamati setelah bayi berumur 3 tahun dimana lemak bayi sudah menghilang. Akan tetapi, bisa juga kita amati dengan melihat cara berjalan si kecil apakah bisa diajak jalan jinjit, dengan tumit atau gaya lain. Jika fleksibel dan tidak nyeri, ada kemungkinan tidak mengalami “flat feet”. Daffa sendiri malah kadang kurang nyaman ketika jalan menggunakan punggung telapak tangannya, lebih sering memakai pinggir luar kakinya. Mungkin karena kakinya yg datar, sehingga lebih capek dan berasa “aneh” jika berjalan normal telapak kaki menyentuh semua lantai.

Flat foot ini bisa disebabkan kelainan posisi tulang, jaringan sendi terlalu fleksibel, kelemahan otot, atau kompensasi dari kaki berbentuk X. Atau seperti postingan saya di “Daffa Si Kaki Datar”, kelainan ini bisa karena faktor genetik. Sebenarnya sih, nanti ketika besar tidak ada keluhan/masalah yang berarti. Mungkin hanya cepat lelah/capek ketika jalan dan kerja kaki lebih berat jika kita obesitas.

Jika kita/anak kita termasuk kategori ini, jangan khawatir. Dari seluruh populasi dunia, diperkirakan hampir 30% nya merupakan orang2 yang mempunyai kaki datar. Banyak temennya, hehehe. =)  

“Perbedaan Panjang Tungkai” atau “Leg Length Discrepancy”
Kalau tak diperiksa secara saksama, detail dan teliti kadang kita luput dengan yang satu ini. Baru ketahuan biasanya ketika anak belajar berjalan atau memakai celana panjang. Yang jalannya seperti pincang atau celanan panjangnya jadi tidak sama pas karena panjang kaki kanan dan kiri berbeda. Kasus ini banyak penyebabnya, selain karena kelainan lahir, bisa juga karena polio, infeksi, tumor, efek patah tulang. Pastinya anak banak susah belajar (jika masih bayi), scoliosis hingga nyeri punggung bawah.

Kaki Unyu Daffa :D
Untuk selisih panjang tungkan di bawah 3cm, biasanya tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. Karena tak begitu berpengaruh pada aktivitas dan kesehatannya. Kalau perbedaan tungkai mencapai 5cm, biasanya hanya diberikan shoe lift yaitu “hak sepatu” yang sisi pendek lebih tinggi dari yang sisi kanan. =) Nah untuk perbedaan lebih dari 5cm, diperlukan operasi leg lengthening/shortening, yaitu memotong tulang yang lebih panjang.
  
“Congenital Talipes Equinovarus”
Merupakan kelainan kaki bayi menunjuk ke bawah dan terputar ke dalam. Jadi rotasi tungkai ke bawah menuju ke arah dalam, jadi berjalannya menggunakan kaki luar. Kelainan ini terjadi karena kurang sempurnanya pembentukan sel di trismester pertama kehamilan. Sehingga terjadi kompresi dalam kandungan maupun kelainan otot/sendi.

Jika ketahuan sejak lahir, bisa ditangani dengan melakukan serial manipulasi dan tapping per minggu selama 2 bulan dengan digips selama 2-3 bulan. Jika terapi konservatif 6bulan-setahun gagal  dan sudah digips selama 3 bulan, harus melalui tindakan operasi. Dan setiap operasi selalu ada risikonya ya.. untuk kasus ini bisa terjadi komplikasi koreksi, kaku dan nyeri hingga kambuh sampai usia 10 tahun. :’(

“Bentuk Kaki X dan O”
Kaki X dan kaki O adalah sejenis gangguan pertumbuhan tulang kaki yang menyebabkan terjadinya pergeseran rotasi pada persendian antara tulang paha dan tulang lutut. Sehingga, sudut yang terbentuk antara kedua tulang tersebut menjadi tidak normal, lebih dari 8 derajat. Akibatnya, saat si kecil berdiri, titik beratnya tidak terletak antara jari kaki pertama dan kedua seperti yang terjadi pada kaki normal. Ini lah yang membuat si kecil sering jatuh. Baik kaki leper ataupun kaki X dan kaki O sama-sama membuat anak mudah lelah kalau berjalan dan aktivitas pun terbatas.

Kelainan kaki lainnya yaitu lengkung kaki terlalu tinggi (high arch), jari ke arah dalam (metatarsus adductus), gaya jalan dengan kaki mengarah ke dalam (toe in) dan mengarah keluar (toe out).
Telapak kaki keluar adalah kelanjutan kelainan kaki datar yang menyebabkan anak mengarahkan telapak kaki keluar. Telapak kaki ke dalam terjadi pada anak dengan kaki X parah dimana titik berat tubuhnya bergeser.

Menurut dr Meidy H. Triangto, SpKFR, kelainan kaki yang banyak dialami anak balita, umumnya bukan disebabkan penyakit tulang, namun lebih banyak berupa gangguan rotasi atau putaran tulang yang salah, sehingga sumbu putaran bergeser dan tidak jatuh pada titik sumbu yang semestinya.“Nah, gangguan telapak kaki dapat merusak struktur kaki karena titik berat tubuh tidak jatuh pada tempat yang tepat atau normal, misalnya kaki berbentuk flat (datar/leper),” kata dr Meidy.


Kaki Daffa dg Kaos Kaki.. ^.^
PENYEBAB KELAINAN KAKI
1. Ruang gerak sempit di dalam rahim, kaki anak 'terkunci' di satu posisi sampai lahir (banyak dialami anak kembar).
2. Posisi tidur yang salah. Misalnya tengkurap seperti katak. jika berlangsung lama, kebiasaan ini dapat mengakibatkan gangguan rotasi dan bentuk tungkai.
3. Kebiasaan duduk yang salah. Misalnya duduk dengan posisi kaki membentuk huruf W.
4. Kebiasaan menggendong yang salah, misalnya saat digendong menyamping, kaki si kecil terentang melingkari tubuh Ayah Bunda dan membentuk sudut 90 derajat.
5. Memakai popok sekali pakai (disposable diapers) dengan cara dan saat yang tidak tepat. Misalnya terus menerus pada saat si kecil sedang belajar jalan. Hal ini membuat anak sulit menemukan posisi kaki yang stabil. Diapers yang kebesaran dan mengganjal juga membuat anak sulit berjalan.
6. Memakai baby walker yang tidak sesuai umur dan tidak sesuai ukuran tinggi duduk.
Si kecil yang belum cukup kuat menopang tubuhnya akan memaksakan salah satu kakinya untuk menyangga seluruh berat tubuhnya. Akibatnya tungkai bawah dan pergelangan kaki saja yang terlatih, sehingga terjadi ketidakseimbangan kekuatan otot (muscle imbalance).

Koreksi sebelum 5 tahun
Kelainan kaki sebaiknya diketahui sebelum si kecil berumur 2 tahun dan sebaiknya perbaikan atau koreksi dilakukan sebelum umur 5 tahun. Jika anak sudah berusia di atas 7 tahun, terapinya memakan waktu lebih lama dan pencapaian target terapi tidak maksimal karena putaran atau rotasi tulangnya makin sedikit.

Tindakan yang dapat dilakukan
Jika kita mencurigai ada kelainan pada kaki si kecil, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter. Secara bertahap, dokter akan menganalisa penyebabnya dengan bertanya kepada orangtua. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan pada kaki untuk mengetahui sudut kaki, dan arah rotasi atau putaran persendian lututnya. Lalu dilakukan pemeriksaan footprint dan footscan. Gunanya untuk mengetahui arah kaki anak saat berjalan serta titik berat tubuh.

Berikut beberapa tindakan koreksi yang bisa dilakukan:
1. Apabila sudutnya tidak normal sesuai usianya maka perbaikan mulai dilakukan dengan membuatkan semacam sol di dalam sepatu (insole) khusus sesuai dengan tingkat kelainan kaki yang diderita anak. Pemantauan terhadap tindakan tersebut dilakukan selama 3 - 6 bulan.

2. Kelainan kaki X dan O. Jika diketahui sejak dini dapat dikoreksi antara lain dengan memakaikan gips, sepatu sol di dalam (insole) sesuai kelainan, sepatu berpenahan besi (brace) untuk menarik tulang ke posisi benar atau alat bebat tungkai agar tidak bergerak saat tidur.

3. Untuk kaki datar/leper. Sejak bayi atau sebelum belajar berjalan dapat memakai sepatu khusus dan alat bantu koreksi AFO (ankle foot orthose). Kemudian saat belajar merangkak memakai sepatu khusus sesuai perkembangan yang berpunggung tebal. Ketika merambat, gunakan sepatu yang berpinggiran kokoh, dan bertumit kuat saat belajar berjalan.

PERLU DIWASPADAI JIKAA....
1. Kaki masih berbentuk huruf O hingga anak berumur 18 bulan. Apabila ciri-ciri kecenderungan kaki O di luar batas normal, segera koreksi sebelum si kecil berumur 2 tahun.

2. Tulang paha, tulang lutut dan arah kaki tidak berada pada satu garis lurus dan tidak menghadap ke arah depan tubuh.

3. Sudut yang terbentuk antara tulang paha dan lutut lebih dari 8 derajat.

4. Jarak antara kedua tulang mata kaki bagian dalam lebih dari 4 cm. Kelainan kaki X sering terlihat pada anak umur 3 tahun. Asalkan sudut pada tulang paha dan tulang lututnya tidak lebih dari 8 derajat, jarak antara kedua mata kakinya tidak lebih dari 4 cm dan tidak ada rotasi lutut berlebihan, maka kelainan kaki si kecil ini dapat tumbuh dan berkembang normal tanpa terapi. Setelah melewati usia balita, sudut yang terbentuk pada tulang lututnya seharusnya akan berkurang secara bertahap.

5. Anak sering jatuh pada usia yang seharusnya sudah bisa berjalan dengan baik.

6. Anak sering mengeluh capek dan minta digendong.

Daffa "Si Kaki Datar" ^__^

Perkembangan Daffa memang selalu kami pantau dengan cermat dan teliti. Seakan-akan setiap inchinya slalu kami amati. Setiap hari. =) Bahkan sampai melihat growth chart tiap bulan, apakah perkembangan motorik, sensorik dan bahasanya normal atau malah lambat. Pastinya semua orang tua, apalagi yang baru memiliki anak pertama, juga akan seperti itu.

Memang sih, untuk kemampuan bahasa, Daffa jauh tertinggal daripada temannya ataupun dari growthchart =(. Entah kenapa, Daffa justru lebih suka menirukan suara “geje” gag jelas. Lebih tertarik menirukan suara ayam, kucing, atau suara aneh lainnya.. >.< Tapi justru kalo suara normal, perkataan, Daffa jarang mau menirukannya, kecuali kata: Allahu Akbar. Dia suka menirukan, meski masih belum jelas perkataannya. ^^

Tapi selain itu, ada juga “kelainan” yang dipunyai Daffa. Seperti judul di atas: Kaki Datar. Atau flat feet, dalam bahasa medisnya. Suatu “kelainan” pada telapak kaki, dimana elastisitas tapak kaki (yang fungsinya seperti shockbreaker di motor) tidak ada/molor sehingga kaki jadi datar alias flat. Flat foot (flat feet) sendiri penyebabnya banyak ya, ada pas dalam kandungan, atau hal di luar kandungan seperti jaringan sendi terlalu fleksibel, overweight, kelemahan otot, kelainan rotasi kaki, atau efek samping dari kaki X.

Sebenarnya hal ini juga belum “mutlak” kelainan bagi Daffa, karena pada bayi 3tahun ke bawah kemampuan kakinya masih bervariasi dan baru permanen sekitar umur 3 tahun. Tapi melihat riwayat keluarga Ayah (adik ipar juga memiliki flat feet) dan kemampuan berjalan Daffa, kami sudah “berjaga-jaga” bahwa ada kemungkinan ke arah sana. Apalagi di umurnya yang 17 bulan ini, juga masih tetap sama: still flat.

Belajar dari pengalaman adik ipar yang memang punya kaki datar juga, tak heran memang Daffa juga mewarisinya. Dan efek negatifnya memang tidak begitu berbahaya, kecuali kalau ada bermacam keluhan seperti nyeri dll. Yang pasti terbukti, dengan “kelainan” ini biasanya bayi agak lambat berjalan, sampai sudah besar kadang tak tahan jalan lama (cepat lelah) dan susah nyari sepatu dan sol sepatu cepat habis. Untuk yang terakhir ini memang Daffa Banget!!!

beberapa sepatu Daffa yang hanya bisa dipakai < 2 minggu
padahal sudah dipakai lebih awal dr seharusnya
Sudah berganti2 sepatu, tak ada yang muat dan pas nyaman di kaki. Sekarang pun, dia memakai sepatu untuk anak umur 2 tahun masih terasa sempit. ^^ Maklum, dengan kaki datar ini bagian tengah kaki menjadi lebih lebar, sehingga serba salah membeli sepatu. Dan pastinya bakal tak awet, karena lebih sering kesempitan beberapa minggu setelahnya. Sampai detik ini, ada 5 sampai 6 kali ganti sepatu. Padahal pertama kali pakai sepatu (prewalker shoes seperti gambar no.2) pas umur 9 bulan (pre walker yg no 2 itu harusnya dipakai utk umur 18 bulan ke atas padahal, hehee). But finally, kita bisa dapat sepatu yang cocok dan pewe buat Daffa. Dengan model yang besar dan simpel dipakai. Ala sepatu crocs githu. Tapi yang ini pastilah barang KW-11 alias sangat palsu sekali, hehehe... Lumayan bisa bertahan hampir sebulan, dikala sepatu lainnya hanya semingguan.. >.< Tapi akhirnya tak lagi muat. Akhirnya kami beralih memakai sandal biasa, dan tak punya sepatu deh sekarang. Hihihi.. Kalau bepergian, cukup kaos kaki dan sandal jepit angrybird nya ^^

Oya, satu lagi: usahakan jangan terlalu overweight. Dikhawatirkan akan menambah berat kerja kaki. Bisa mengakibatkan arthritis (radang sendi), kaki bengkok bentuk X dan nyeri sendi. Dan sebenarnya pengobatan bisa sih therapy di tumbuh kembang anak. Tapi ya kita tunggu saja perkembangannya sampai nanti umur 3 tahun. Apakah benar flat feet, ataukan karena masih pertumbuhan bayi dan adanya lemak bayi di kaki. ^^

Kami pun sepakat untuk terus ‘mengawasi’ kaki Daffa selama pertumbuhannya nanti. Dan berencana untuk konsultasi lebih lanjut jika 3 tahun ke atas, masih belum ada perubahan berarti. Anyhow, itulah salah satu ciri keunikan Daffa yang selalu makin menambah pengetahuan kami, membuat kami belajar dan terus belajar untuk menjadi orang tua yang baik. Dan berwawasan tentunya. ^^
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...